31Download Gambar Poster Dampak Siklus Air Bagi Kehidupan Terbaru Homposter from kd ipa 3.8 dan 4.8 tujuan kegiatan penilaian: air yang tercemar tentu membawa banyak kerugian bagi masyarakat, mengingat kedudukan air sebagai salah satu elemen terpenting dari kehidupan kita. Sebutkan beberapa contoh sumber air buatan dan sumber air alami? siklus air mempengaruhi kelembaban, suhu, curah hujan dan iklim di bumi. W7I3h. - Air adalah zat yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup seperti manusia, hewan dan tumbuhan. Begitu pula hewan dan tumbuhan, semua memerlukan zat cair untuk bertahan hidup. Karena banyaknya kebutuhan akan air, tak heran jika sumber air harus terus dijaga kelestariannya. Manfaat air bagi kehidupan Air memiliki banyak manfaat sehingga digunakan dalam kehidupan sehari-hari oleh semua makhluk hidup termasuk manusia. Beberapa jam saja tidak minum air, maka tubuh akan lemas dan dapat mengalami dehidrasi. Bahkan jika dalam waktu beberapa hari manusia, tumbuhan atau hewan tidak minum air, mereka bisa mengalami kematian. Berikut ini beberapa manfaat air yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari Minum dan memasak Mandi dan mencuci Pertanian, perikanan dan peternakan Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA Sarana transportasi dan pelayaran Sarana olahraga seperti renang, ski air, arung jeram, dan lainnya Untuk pariwisata Cara menghemat air Begitu banyaknya kebutuhan makhluk hidup terhadap air membuat manusia kadang berlebihan dalam menggunakannya. Padahal jika tidak dilestarikan dan dihemat saat memakainya, air juga lama kelamaan akan habis. Sumber air pun bisa kering jika terus menerus diambil secara berlebihan sementara alam lingkungan sekitarnya tidak dijaga dengan baik. Agar sumber air tetap dapat mengalirkan air bersih ke rumahmu dan bisa digunakan dalam jangka waktu lama, ada beberapa cara yang bisa sama-sama dilakukan. Berikut ini adalah cara menghemat air, sehingga keberadaannya dapat terus lestari Menggunakan air sesuai kebutuhan dan tidak membuang-buang air. Menutup keran air jika tidak digunakan agar air tidak terbuang, dan membuka seperlunya saja. Jika keran bocor, segera ganti yang baru atau lem bagian yang bocor agar tetesan airnya tidak terbuang percuma. Untuk menyiram tanaman, selalu gunakan air bekas mencuci sayur dan buah. Untuk mencuci kendaraan, gunakan air bekas mencuci pakaian. Sebaiknya mencuci pakaian dalam jumlah banyak sekaligus, agar pemakaian air lebih hemat ketimbang mencuci pakaian sedikit-sedikit. Mandi dengan shower akan menghabiskan lebih sedikit air dibanding dengan gayung. Tidak menyiram jalanan atau halaman dengan air keran yang bersih Cara melestarikan air Untuk melestarikan air bersih, maka sumber air harus dijaga dan dirawat terlebih dahulu. Beberapa sumber air bersih yang harus selalu dijaga keberadannya antara lain; sungai, mata air, sumur, dan juga kali. Agar air di sumber air itu tetap lestari dan bersih, maka ada beberapa cara yang dapat dilakukan yakni Tidak menebang pohon secara sembarangan sehingga hutan menjadi gundul. Jika hutan gundul, air hujan tidak bisa diserap oleh tanah. Akibatnya sumber air akan kering, dan timbul bencana banjir. Menanam pohon di lahan-lahan yang gundul reboisasi, agar kelestarian hutan terjaga. Tidak mengubah daerah resapan air menjadi bangunan yang tertutup aspal dan beton. Tidak mencemari daerah sumber air dengan limbah atau sampah, dan juga kotoran lainnya. Baca juga Mengenal 4 Teori Penyimpangan Sosial & Penyebab Perilaku Menyimpang Kenali 6 Perubahan Wujud Benda Mencair, Mengembun hingga Menyublim - Pendidikan Kontributor Cicik NovitaPenulis Cicik NovitaEditor Yulaika Ramadhani Anak perempuan berseragam SD dalam foto ini sedang melayani pembeli di warung orang tuanya. Saya mengambil gambar ini pada Senin, 24 Juli 2017. Warung oleh-oleh itu terletak di tepi jalan raya Karangreja, jalan menuju Pemalang dari arah Purbalingga, jalur utara Jawa. Kalau saya pulang kampung bersama keluarga dengan kendaraan sendiri dan lewat jalur ini, biasanya saya singgah di warung ini untuk beli buah nanas. Buah nanas jadi salah satu tanaman utama di kebun dan hutan di daerah ini. Orang tua anak perempuan ini juga punya kebun nanas. Anak perempuan ini melayani pembeli dengan cekatan, cepat, dan lincah. Suara keras, intonasi jelas, menyebut harga-harga dagangan juga cepat, tangan terampil menyodorkan dagangan. Sebenarnya ada seorang perempuan dewasa yang jaga warung juga. Tapi sepertinya ia pekerja di kebun nanas. Ia pakai sepatu boot, pegang pisau besar, dan baju yang ia pakai dilapisi celemek. Sedari saya di situ, ia diam saja, tidak melayani pembeli. Hanya mengupas buah nanas. Setelah saya bicara-bicara dengannya, saya menyimpulkan ia perempuan dengan difabel tunarungu. “Ibu kamu ke mana, Nak?”, tanya saya pada anak perempuan berseragam SD ini, karena saya ragu dengan harga-harga yang ditawarkan olehnya. Beberapa sangat murah, beberapa yang lain sangat mahal. “Ibu sakit. Baru pulang dari puskesmas”, jawabnya cepat dan keras. Sementara perempuan dewasa yang pekerja kebun, tidak tahu samasekali harga-harga barang. Lalu dengan suara keras pula, saya tanya pada perempuan itu dengan bahasa Jawa Ngapak Kromo Inggil, “Itu anaknya yang punya warung nie kan Bu? Bapaknya ke mana?”, tanya saya. “Iya. Bapaknya ke gunung, belum balik. Betulin saluran air. Pipa saluran air kita dari gunung ada yang rusak”, jawabnya tak kalah keras di depan muka saya. Gunung yang dimaksud perempuan itu adalah bukit. Daerah ini memang daerah berbukit-bukit, dengan gunung Slamet sebagai penyangganya. Iklan Akhirnya Ibu pemilik warung muncul dari balik pintu warung. Dengan daster lusuh dan sweater tebalnya, ia tampak kedinginan dan pucat. Saya menyapanya, dan mengkonfirmasi harga jual yang disebutkan oleh puteri kecilnya itu. Dan,.......yakkk....., salah semua. Minuman olahan buah nanas seharga Rp. oleh puterinya dihargai Rp. Lalu saya tawar jadi 20 ribu rupiah, saya tawar 15 ribu tidak dapat. Opak singkong seharga Rp. puterinya jual seharga 22 ribu rupiah, nanas kecil satu ikat Rp. harga versi anak kecilnya jadi 25 ribu rupiah, dan seterusnya. Tetiba saya jadi teringat kebun nanas di atas bukit milik orang tua kawan baik saya, Reggy, di Dok V Jayapura, Papua. Di sana juga, pipa air mengular dari bukit nanas dan buah merah turun ke kampung. Kata Bapa Reggy, mereka rumah-rumah dekat bukit itu dapat air bersih dari pipa air yang bersumber dari gunung. Masyarakat baku buat sendiri saluran air. Ada memang sebuah organisasi nirlaba yang kasih bantuan pipa. Tapi terbatas. Teman saya yang lainnya, Verro Meak di Fakfak, Papua, melakukan penelitian terhadap distribusi air bersih di Distrik Fakfak Tengah pada 2016. Bahkan di Fakfak, yang masyarakat adatnya, khususnya Suku Mbaham Matta, memandang air sebagai sumber kehidupan, setara agama dan ideologinya mereka menyebutnya dengan istilah “Kra”, namun mengalami keterbatasan air bersih. Di Distrik Fakfak Tengah, terdapat sistem pipanisasi oleh PDAM. Tapi, dalam temuan Verro Meak di 13 kampung dan satu kelurahan di Distrik Fakfak Tengah, sistem pipanisasi tersebut belum termanajemen dengan baik. Pendistribusian belum merata, saat musim kemarau tiba tidak ada solusi mengatasi kekeringan. Selain itu, juga dijumpai indikasi perlakuan diskriminatif dalam distribusi air. Di banyak daerah di negeri ini, kebutuhan air bersih di kampung-kampung bersumber dari gunung dan bukit. Kesulitan mereka hadapi, terutama saat musim kemarau melanda. Daerah Gunung Kidul, Yogyakarta misalnya, merupakan daerah langganan kekeringan. Begitu juga daerah-daerah di lereng gunung Slamet Jawa Tengah. Sejak sekitar Mei-Juni atau bulan puasa 2017 hingga kini kesulitan air bersih, dan belum ada upaya dari pemerintah untuk mengatasi situasi itu. Sebagaimana dilansir Saat saya pulang kampung Lebaran Juni 2017, debit air sungai-sungai yang saya lewati di sepanjang lereng Slamet hingga Kampung halaman saya, Bocari-Purbalingga, masih cukup besar. Namun saat saya pulang kembali pada akhir Juli ini debit air sudah sangat berkurang. Di kampung saya dan tetangga-tetangga kampung, jika air sumur kering di musim kemarau, maka sungai adalah sumber air bersih kami. Kadang, juga mencari dan menggali mata air baru di sawah, atau dekat-dekat sungai. Tak jarang, perempuan, anak-anak-lah yang menimba atau mengangsu air dengan jirigen atau ember dan berjalan kaki jauh. Saya kanak-kanak mengalami situasi itu. Di Hari Anak Nasional beberapa hari lalu, Presiden Jokowi melakukan kampanye anti bullying di lingkungan anak dan sekolah, serta menghibur sejumlah anak-anak di Jambi, Sumatera dengan main sulap. Kotak kosong disulap jadi bunga. Ternyata pandai main sulap??! Jujur, saya takjub, setelah pada hari buku, ia duduk-duduk bersama anak-anak di Jawa Barat untuk mendongeng legenda-cerita rakyat Lutung Kasarung. Dan di Cilacap juga pernah bercanda, main tebak-tebakan dengan anak-anak pakai Bahasa Ibunya mereka, “Jawa Ngapak”. Tapi Mr. Presiden, jangan lalu sulap bukit-hutan penyangga kehidupan jadi jalan trans, sulap hutan adat jadi sawah, sulap belantara kaki gunung jadi PLTP, sulap pohon sagu jadi padi. Jangan “pindahkan” fauna di rimba belantara ke museum zoologi. Jangan “pindahkan” flora di hutan ke kebun raya. Yang terlanjur stop sudah sekarang, lalu lakukan pemulihan pada alam dan korban terdampak. Sebab kalau diteruskan, presiden-presiden mendatang terlalu banyak bahan mendongeng buat anak-anak kita. Karena hutan, bukit, sungai, belantara, dan seisinya musnah sudah tinggal cerita, fabel, dan legenda. Sulap distribusi dan stok air bersih di kampung berbukit-bukit jadi lancar dan berkecukupan boleh. Sulap kulit nanas jadi mainan anak-anak juga boleh. Air adalah sumber kehidupan semua makhluk. Termasuk bagi anak kodok atau kecebong. Dan tak terkecuali bagi anak-anak. Semua orang, semua anak perlu dan berhak atas air bersih. Anak-anak juga perlu berkawan dan bermain dengan air. Rimba belantara mesti ada. Air harus melimpah. Tidak menyulap hutan menjadi lahan proyek berarti menjaga air terus mengalir. Cipali, 24 Juli 2017 Ikuti tulisan menarik Adiani Viviana lainnya di sini. Apakah Anda mencari gambar tentang Poster Air Sumber Kehidupan? Terdapat 44 Koleksi Gambar berkaitan dengan Poster Air Sumber Kehidupan, File yang di unggah terdiri dari berbagai macam ukuran dan cocok digunakan untuk Desktop PC, Tablet, Ipad, Iphone, Android dan Lainnya. Silahkan lihat koleksi gambar lainnya dibawah ini untuk menemukan gambar yang sesuai dengan kebutuhan anda. Lisensi GambarGambar bebas untuk digunakan digunakan secara komersil dan diperlukan atribusi dan retribusi.