2005: 11). Aneka kerajinan dengan bahan baku enceng gondok di Indonesia yang telah banyak berkembang dan diminati pasar, seperti: tas, sandal, taplak meja, sarung bantal, dan sebagainya. Produk kerajinan berbahan baku enceng gondok ini tidak hanya diminati oleh pasar lokal, akan tetapi telah menembus pasar internacional (ekspor).
Kemasanadalah desain kreatif yang mengaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra, tipografi dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat dipasarkan. Kemasan digunakan untuk membungkus, melindungi, mengirim, mengeluarkan, menyimpan, mengidentifikasi dan membedakan sebuah produk di pasar (Klimchuk dan Krasovec, 2006:33).
Tatakangelas (coaster) kayu sangat cocok untuk menambah kesan vintage saat kamu menikmati kopi hitam. Kerajinan ini biasanya terbuat dari kayu pinus dengan motif yang bervariasi. Harganya terbilang sangat murah mulai dari Rp5.000 per buah. Kamu juga bisa mendapatkan paket tatakan gelas. 2. Alat makan
Pemanfaatanlimbah koran bekas yang kami lakukan adalah pembuatan kerajinan tangan berbahan baku utama limbah koran bekas itu sendiri. Salah satu ini menggunakan plastik berstepler yang dikemas menggunakan kemasan yang Lubangi kardus secara memanjang tepat di tengah untuk tempat keluar tisu ketika ditarik. 6) Selanjutnya, lumuri seluruh
Salahsatu usaha daur ulang adalah daur ulang pada produk berbahan kaca. Banyak cara yang digunakan oleh para pengrajin untuk memanfaatkan kaca-kaca bekas sebagai bahan dasar pembuatan kerajinan. Salah satunya adalah benda seni berupa kerajinan gelas dari bahan pecahan kaca. Selain terkesan mewah, bentuknya yang unik akan menarik para konsumen.
Pengemasanadalah aktivitas merancang dan memproduksi kemasan atau pembungkus untuk produk. Biasanya fungsi utama dari kemasan adalah untuk menjaga produk. Namun, sekarang kemasan menjadi faktor yang cukup penting sebagai alat pemasaran (Rangkuti, 2010:132). Kemasan yang dirancang dengan baik dapat membangun ekuitas merek dan mendorong penjualan.
Berikutini adalah manfaat yang bisa anda peroleh dari lem kayu fox. Lem Fox Kayu sangat berguna untuk menempelkan berbagai barang yang terbuat dari media kayu. Bila Anda mempunyai perabot atau kerajinan yang berbahan kayu yang mungkin rusak atau terlepas dari rangkaianya, maka Anda dapat menggunakan lem fox kayu untuk merekatkanya kembali.
CastolU-Glue merupakan salah satu produk dari Castol. Lem kertas cair ini adalah lem bening yang cocok digunakan untuk kerajianan tangan dan kesenian. Lem kertas cair ini dapat merekatkan barang-barang rumah tangga dan kerajinan tangan, seperti yang berbahan plastik, kulit, kayu, porselen, dan kaca.
2 Teknik dan Alat Produksi Teknik dan alat yang digunakan untuk pembahanan, pembentukan, perakitan, dan inishing, bergantung dari material dan rancangan produk fungisonal yang akan dibuat. Teknik produksi yang digunakan untuk membuat produk fungsional berperan penting dalam menghasilkan kekuatan konstruksi dan keawetan produk tersebut.
Sebagaisalah satu bentuk sinergi, LPPM Universitas Merdeka Malang bekerjasama dengan Asosiasi Kuliner Indonesia (AKU) dan Asosiasi Perajin Kota Malang (APKM) menyelenggarakan Pelatihan Desain
4CxngJ.
============================================================================================= Latihan Soal Prakarya Kelas 8 SMP/ MTs Semester 2 Bab 1 Kerajinan Bahan Limbah Keras ============================================================================================= 1. Di bawah ini adalah contoh jenis limbah keras anorganik, kecuali .... A. plastik B. pecahan kaca C. cangkang kerang D. styrofoam 2. Pernyataan yang benar mengenai limbah keras anorganik adalah .... A. limbah keras anorganik hanya ditemukan pada sisa kegiatan industri saja B. limbah keras anorganik dapat terurai hanya dalam beberapa tahun lamanya C. limbah keras anorganik melalui berbagai cara dalam pengolahannya D. limbah keras anorganik biasanya berasal dari sumber daya alam dan kimia yang tidak dapat diperbarui 3. Salah satu hasil yang didapat dari daur ulang limbah organik adalah .... A. pupuk tanaman B. bahan bakar biogas C. karya kerajinan D. semua jawaban benar 4. Pengolahan limbah anorganik harus melalui tahapan di dalam pengolahannya. Salah satunya adalah metode pengolahan sampah terkontrol dengan sanitasi yang baik atau disebut .... A. sanitary landfill B. incineration C. pulverisation D. penghancuran 5. Menghindari pemakaian barang- barang yang sekali pakai lalu buang merupakan prinsip .... A. reduce B. reuse C. recycle D. reproduce 6. Banyak industri kecil dan rumah tangga yang memanfaatkan sampah kemudian mendaur ulang kembali menjadi barang lain. Hal ini termasuk dalam menerapkan prinsip .... A. reduce B. reuse C. recycle D. rebuild 7. Dalam proses pemanfaatan limbah, dikenal prinsip 3R, salah satunya yaitu reduce, artinya .... A. memilih barang- barang yang bisa dipakai kembali B. meminimalisir barang material yang digunakan C. mendaur ulang barang kembali D. mengubur barang yang tidak berguna 8. Setiap rancangan harus memperhatikan aspek yang bersifat berkelanjutan sustainable design. Berikut ini adalah aspek dalam tata kelola design kecuali .... A. metode B. keindahan C. kegunaan D. keinginan 9. Cangkang kerang, sisik ikan, tulang ikan merupakan limbah keras organik dari daerah .... A. pegunungan B. pantai C. lembah D. lereng gunung 10. Semua jenis limbah yang dapat dimanfaatkan kembali sebagai produk adalah .... A. limbah anorganik B. limbah keras anorganik C. limbah keras organik D. limbah lunak anorganik 11. Hambatan nyata dalam pengelolaan limbah keras anorganik adalah .... A. kurangnya bahan limbah B. keterbatasan alat dan teknologi C. regulasi pemerintah D. ketersediaan sumber daya manusia 12. Proses yang paling tepat untuk membantu menyelesaikan masalah lingkungan yang diakibatkan limbah keras adalah .... A. reduce B. reuse C. recycle D. reproduce 13. Dengan sulitnya pengolahan limbah keras dan akibatnya bagi lingkungan, maka langkah yang tepat dalam mengurangi limbah keras adalah ... A. menggunakan bahan styroafoam sebagai pembungkus makanan B. menggunakan pembungkus plastik C. berbelanja menggunakan tas yang bisa dipakai berkali- kali D. mengubur limbah plastik di dalam tanah 14. Dalam pengolahan limbah keras, bahan limbah pertama- tama harus diseleksi sebelum masuk ke tahapan produksi. Tahapan ini lebih dikenal dengan tahap .... A. pengeringan B. pembersihan C. pemilahan D. pewarnaan 15. Pada proses finishing, bahan limbah yang sudah kering diproses agar menjadi sebuah karya. Berikut ini adalah cara yang bisa dilakukan dalam proses finishing, kecuali .... A. diukir B. dipotong C. digerinda D. dilem 16. Limbah keras seperti pecahan kaca, keramik, potongan logam dan aneka plastik bekas perabot dapat ditemukan di daerah .... A. pesisir pantai B. pegunungan C. pertanian D. perkotaan 17. Limbah keras organik seperti kayu pinus, kayu kamper, dan kayu abasia banyak ditemukan di daerah .... A. pesisir pantai B. pegunungan C. pertanian D. perkotaan 18. Cangkang kerang merupakan limbah keras yang dapat dibuat menjadi karya yang unik dan disukai. Di bawah ini yang bukan merupakan salah satu hasil karya dari cangkang kerang adalah .... A. frame lampu B. tirai C. replika hewan D. tempat minum 19. Berikut ini adalah alat yang diperlukan untuk membuat karya unik dari cangkang kerang, kecuali .... A. amplas B. lem tembak C. paku D. kikir 20. Limbah dari sisik ikan dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan produk yang berguna dan bernilai ekonomis tinggi. Salah satu sisik ikan yang sering digunakan dalam produk kerajinan adalah .... A. sisik ikan kakap B. sisik ikan mas C. sisik ikan mujair D. sisik ikan lele 21. Langkah pertama dalam pengolahan limbah sisik ikan sebagai bahan karya kerajinan adalah .... A. pemisahan ukuran dan ketebalan sisik B. pemberian warna pada sisik- sisik ikan C. perendaman limbah sisik ikan D. penambahan pewarna tekstil 22. Natrium benzoat dalam pengolahan limbah sisik ikan berguna untuk .... A. pewarna B. pengawet C. penghilang amis D. pembersih kotoran 23. Produk kerajinan yang berasal dari limbah sisik ikan dapat menghasilkan produk- produk seperti .... A. furniture B. tempat minum C. hiasan dinding D. soft cover HP 24. Berikut ini adalah alat- alat yang digunakan dalam pembuatan kerajinan tempurung kelapa kecuali .... A. gergaji besi B. paku C. meteran D. kikir 25. Tempurung kelapa yang cocok digunakan untuk kerajinan limbah adalah .... A. tempurung yang masih muda B. tempurung kelapa yang tua dan masih basah C. tempurung kelapa yang muda D. tempurung kelapa yang benar- benar tua dan kering 26. Membersihkan sisa serabut halus pada permukaan tempurung kelapa menggunakan .... A. pisau B. amplas kasar C. gerinda D. pecahan kaca 27. Untuk membentuk bahan plastik yang tebal dan sulit dipotong, teknik yang digunakan adalah .... A. peleburan dan pemanasan B. pengecoran dan pengukiran C. pencetakan dan pengecatan D. penggergajian dan pengecatan 28. Berikut ini yang bukan termasuk alat- alat untuk membuat kerajinan limbah pecahan kaca keramik adalah .... A. palu B. amplas C. waslap D. pisau dapur 29. Dalam membuat karya kerajinan berbasis limbah keras, pencarian ide atau gagasan, pembuatan sketsa karya merupakan tahapan .... A. pelaksanaan B. perencanaan C. evaluasi D. re-evaluasi 30. Sentuhan akhir dalam proses pembuatan produk kerajinan adalah .... A. penyiapan karya B. kemasan produk C. pengolahan bahan D. pembuatan barang =============================================================================================Demikian Latihan Soal Prakarya Kelas 8 SMP/ MTs Semester 2 Bab 1 Kerajinan Bahan Limbah Keras yang bisa saya sajikan pada kesempatan kali ini. Semoga bermanfaat.
DI SUSUN OLEH – Feryka Puri Madani -Ikfini Haula Aqiqa Dwi Putra -Radhitya Noveandi P. SMAN 10 Samarinda KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada hamba-hambanya sehingga Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “PENGOLAHAN KAYU BEKAS MENJADI JAM DINDING” ini dengan penuh kemudahan. Karya tulis ilmiah yang kami susun dengan maksimal ini bertujuan agar pembaca dapat memperluas ilmu yang mencakup tentang kewirausahaan yang penulis sajikan dari berbagai sumber. Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada guru pembimbing, ibu Umul Laili, kami yang telah membimbing kami agar dapat memperbaiki kesalahan yang ada dalam karya tulis ilmiah ini, dan juga penulis berterima kasih kepada semua yang telah mendukung penulisan karya tulis ilmiah ini. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca meskipun masih banyak kekurangan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini. Samarinda, 4 April 2018 Penulis BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki berbagai macam flora dan fauna. Semua yang ada di alam dapat dimanfaatkan demi keperluan hidup manusia. Dilihat dari sisi flora yang dimiliki, alam Indonesia memiliki berbagai jenis macam pohon dengan bentuk batangnya yang unik. Batang pohon memiliki berbagai macam manfaat. Salah satunya digunakan sebagai bahan bangunan. Kayu digunakan sebagai bahan bangunan karena memiliki sifat yang kokoh dan mudah didapatkan. Tapi perlu dikoreksi, jangan sampai manusia lupa akan alamnya sendiri. Maksudnyaa, manusia jangan asal mengambil bahan alam dengan seenaknya tanpa melihat kuota yang masih ada di bumi. Jika manusia lupa mengoreksi dirinya dengan terus mengambil kekayaan alam yang berlebihan, maka alam Indonesia, hutan Indoneisa, akan gundul dan tidak dapat lagi menghasilkan oksigen yang dapat membantu seluruh makhluk hidup di muka bumi, khususnya Indonesia untuk hidup dan bernapas. Agar hutan Indonesia tidak gundul, maka bisa dilakukannya reboisasi, yang artinya penanaman hutan yang gundul. Kita bisa menanam berbagai macam jenis bibit pohon di hutan gundul dengan maksud menggantikan pohon besar yang telah diambil sebelumnya. Kayu yang digunakan sebagai bahan bangunan pasti memiliki sisa potong yang biasanya dibiarkan begitu saja. Sebagai warga Indonesia yang inovatif dan kreatif, kita harus memanfaatkan peluang dari sisa potongan kayu tersebut untuk digunakan sebagai bahan kerajinan yang memiliki nilai guna serta nilai estetika. Dengan demikian, sisa potongan kayu yang biasanya tersebar di tempat mabel tidak terbuang sia-sia. Salah satu kerajinan inovatif yang dapat dibentuk dari potongan sisa kayu tersebut adalah jam dinding. Kerajinan tersebut merupakan inovasi yang kreatif bagi kita sebagai pelajar SMA. Kita dapat membentuk dan menyusun potongan-potongan sisa kayu tersebut sesuai dengan keinginan kita. Dalam hal ini, dibutuhkan keahlian yang khusus untuk menyusun potongan tersebut hingga terbentuk suatu wujud yang baru. Dengan ini, jam dinding modifikasi dari potongan sisa kayu tersebut dapat memiliki nilai estetika yang tinggi. Sehingga jika dipasarkan, dapat menghasilkan keuntungan yang cukup tinggi dari pembeli yang dirinya begitu mengenal seni. Dari Latar belakang tersebut, kami simpulkan bahwa judul dari Karya Tulis Ilmiah tentang pengolahan limbah bangun ruang adalah Pengolahan Kayu Bekas Menjadi Jam Dinding. Rumusan Masalah Bagaimana proses pembuatan kerajinan jam dinding yang terbuat dari limbah bangun ruang? Bagaimana kemasan yang tepat dan menarik untuk produk kerajinan jam dinding yang terbuat dari limbah kayu bangun ruang? Bagaimana minat warga SMAN 10 Samarinda terhadap produk kerajinan jam dinding yang terbuat dari limbah kayu bangun ruang? Bagaimana promosi yang tepat untuk produk kerajinan jam dinding yang terbuat dari limbah kayu bangun ruang? Tujuan Penelitan Untuk mengetahui proses pembuatan kerajinan jam dinding yang terbuat dari limbah kayu bangun ruang. Untuk membuat kemasan yang menarik untuk kerajinan jam dinding yang terbuat dari limbah kayu bangun ruang. Untuk mengetahui minat warga SMA Negeri 10 Samarinda terhadap kerajinan jam dinding yang terbuat dari limbah kayu bangun ruang. Untuk membuat rencana pemasaran atau promosi yang tepat untuk kerajinan jam dinding yang terbuat dari limbah kayu bangun ruang. Manfaat Penelitian Bagi siswa Dari kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada siswa berupa wawasan mencakup nusantara untuk mengenal bahwa Indonesia kaya akan floranya. Selain itu kegiatan ini dapat melatih siswa untuk berpikir kritis mencari peluang usaha dari limbah kayu agar krajinan ini dapat dikenal oleh masyarakat sekitar hingga mancanegara. Bagi masyarakat Dari kegiatan yang kami lakukan diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pembaca dan masyarakat untuk mengenal pula pemanfaat limbah kayu sebagai krajinan yang unik. Selain itu dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa cara menumbuhkan sifat kewirausahaan kepada pembaca. BAB II KAJIAN PUSTAKA Pengertian Limbah limbah merupakan buangan atau sisa yang dihasilkan dari suatu proses atau kegiatan dari industri maupun domestik rumah tangga. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 101 tahun 2014, limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan. Berdasarkan dari wujud limbah yang dihasilkan, limbah dibagi menjadi tiga yaitu limbah padat, limbah cair dan gas dengan penjelasan sebagai berikut Limbah padat adalah limbah yang berwujud padat. Limbah padat bersifat kering, tidak dapat berpindah kecuali ada yang memindahkannya. Limbah padat ini misalnya, sisa makanan, sayuran, potongan kayu, sobekan kertas, sampah, plastik, dan logam Limbah cair adalah limbah yang berwujud cair. Limbah cair terlarut dalam air, selalu berpindah, dan tidak pernah diam. Contoh limbah cair adalah air bekas mencuci pakaian, air bekas pencelupan warna pakaian, dan sebagainya. Limbah gas adalah limbah zat zat buangan yang berwujud gas. Limbah gas dapat dilihat dalam bentuk asap. Limbah gas selalu bergerak sehingga penyebarannya sangat luas. Contoh limbah gas adalah gas pembuangan kendaraan bermotor. Pembuatan bahan bakar minyakjuga menghasilkan gas buangan yang berbahaya bagi lingkungan. Limbah yang dihasilkan dari proses atau kegiatan industri antara lain Limbah padat sisa sparepart, tong bekas, kain bekas, besi, dll Limbah cair bahan kimia, hasil pelarut, air bekas produksi, oli bekas, dll. Limbah gas gas buangan kendaraan bermotor, gas buangan boiler, gas hasil pembakaran dll. Pengertian Limbah Bangun Ruang Limbah Bangun Ruang adalah Yaitu suatu cipta karya seseorang yg terbuat dari bahan limbahbekas baik itu limbah organik dan non organik dan penciptaannya melakukan 3 dimensiadanya panjang,lebar, fan volume. Dimana limbah bangun ruang tersebut memiliki isi yang padat. Ada beberapa contoh limbah bangun ruang, yaitu kardus bekas, potongan sisa kayu, botol bekas, dan lain sebagainya. Pengertian Kayu Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras karena mengalami lignifikasi pengayuan. Kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari memasak, membuat perabot meja, kursi, bahan bangunan pintu, jendela, rangka atap, bahan kertas, dan banyak lagi. Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan-hiasan rumah tangga dan sebagainya. Penyebab terbentuknya kayu adalah akibat akumulasi selulosa dan lignin pada dinding sel berbagai jaringan di batang. Ilmu kayu wood science mempelajari berbagai aspek mengenai klasifikasi kayu serta sifat-sifat kimia, fisika, dan mekanika kayu dalam berbagai kondisi penanganan. Beberapa jenis kayu dipilih karena bersifat kedap air, isolator, dan mudah dibentuk. Tumbuhan berkayu muncul di alam diperkirakan pertama kali pada 395 hingga 400 juta tahun yang lalu. Manusia telah menggunakan kayu untuk berbagai kebutuhan sejak ribuan tahun, terutama untuk bahan bakar dan bahan konstruksi untuk membuat rumah dan senjata serta sebagai bahan baku industri misal pengemasan dan kertas. Kayu bisa dijadikan referensi sejarah mengenai kondisi iklim dan cuaca pada masa pohon tersebut tumbuh melalui variasi jarak antar cincin pertumbuhan. Batang pohon yang dipotong melintang akan memperlihatkan bagian-bagian kayu, yang kerap kali berbeda warna. Bagian terdalam adalah empulur yang lunak, lalu ke bagian luar adalah kayu teras, kayu gubal, dan terakhir adalah pepagan kulit kayu. Bagian percabangan akan memperlihatkan pola khusus, yang biasa disebut sebagai “mata kayu”. Aneka Kreasi Berbahan Limbah Kayu Lukisan Kayu Jam Tangan Kayu Hiasan Pot Sangkar Burung Hiasan Wajah BAB III METODOLOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Tempat Penelitian Lokasi penelitian ini adalah lingkungan sekolah SMA Negeri 10 Samarinda Kampus A Waktu Penelitian Hari dan Tanggal Penelitian Kegiatan Penelitian Waktu Keterangan Rabu – Kamis, 7 – 8 Maret 2018 Pengumpulan bahan 1600-selesai – Jumat, 9 Maret 2018 Pembuatan produk 1300-selesai Pembuatan produk dilaksanakan di rumah Radhit Sabtu, 10 Maret 2018 Pembagian angket kepada pelanggan 0800-0900 dan 1100-selesai Angket dikumpulkan di hari yang sama setelah dibagikan. Metode Penelitian Metode penelitian untuk kegiatan ini adalah Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development R&D. Yang dimaksud dengan Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development R&D adalah rangkaian proses atau langkah-langkah dalam rangka mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada agar dapat dipertanggung jawabkan. Produk tersebut tidak selalu berbentuk benda atau perangkat keras hardware, seperti buku, modul, alat bantu pembelajaran di kelas atau di laboratorium, tetapi bisa juga perangkat lunak software, seperti program komputer untuk pengolahan data, pembelajaran di kelas, perpustakaan atau laboratorium, ataupun model-model pendidikan, pembelajaran, pelatihan, bimbingan, evaluasi, sistem manajemen, dan lain-lain. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan untuk penelitian ini adalah Angket adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan yang tertulis dan memiliki pilihan jawaban yang sudah disediakan atau jawaban pendapat responden yang kemudian akan dijawab oleh responden untuk memperoleh suatu data yang akan diolah. Studi literatur adalah cara yang dipakai untuk menghimpun data-data atau sumber-sumber yang berhubungan dengan topik yang diangkat dalam suatu penelitian. Studi literatur bisa didapat dari berbagai sumber, jurnal, buku dokumentasi, internet dan pustaka. Biaya Pembuatan Produk Berikut rincian biaya produksi produk No Nama Barang Harga 1. Kayu Bekas Rp. – 2. Pilox Rp. 3. Mesin Jam Rp. – 4. Paku Rp. 5. Varnish Kayu Rp. Total Rp. Jadi, modal yang kami keluarkan untuk pembuatan jam dinding kayu ini adalah sebesar Rp. – Rp. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Produk Jam dinding merupakan alat penunjuk waktu yang biasanya terbuat dari bahan kuningan yang jarang tersebar di lingkungan masyarakat sekarang. Pada kesempatan ini, kami menginovasikan limbah kayu berbangun ruang untuk dijadikan sebuah jam dinding. Tak perlu mengeluarkan uang lebih untuk membeli kayu yang berkualitas. Limbah kayu yang kami gunakan bahannya sangat mudah ditemukan di tempat pemotongan kayu dan kadang terdapat di tempat pembuangan umum. Sisa pemotongan kayu yang akan kami gunakan hanya memerlukan beberapa potong saja. Selain mudah ditemukan, limbah kayu sendiri sangat mudah kita aplikasikan ke dalam bentuk dan ukuran apapun, hanya diperlukan kreatifitasan dalam pembentukan model jam dinding yang akan dibuat. Dibalik mudahnya kami menemukan limbah kayu, ada beberapa kesulitan yang kami alami dalam pembuatan jam dinding dari limbah kayu, diantaranya yaitu, karena kami menggunakan limbah kayu yang tersebar di lingkungan rumah, kami sulit mengidentifikasi jenis kayu apa yang kami temukan. Kami beruntung telah menemukan limbah kayu akan dijadikan jam dinding, tapi setelah selesai pembuatan jam dindingnya, ternyata produknya memiliki bobot yang lumayan berat, dikarenakan limbah kayu tersebut merupakan jenis kayu yang berbeda dari kayu lainnya. Produk yang kami buat memiliki kualitas yang cukup baik dikarenakan limbahnya sendiri terlihat merupakan jenis limbah yang bagus, sehingga dalam pemasarannya pun para konsumen tertarik untuk membelinya. Selain kayunya yang membuat produk kami cukup kuat, cat yang kami gunakan menambah kesan tahan lama pada produk kami. Cat yang kami gunakan adalah cat varnish, yang memang digunakan untuk melapisi kayu agar awet. Beberapa orang yang telah menjawab kuisisoner kami mengatakan bahwa produk yang kami buat sangat menarik dan kreatif, sehingga kami berharap jika diperjual belikan, akan memiliki konsumen yang berbondong-bondong untuk membeli produk kami, dan memberikan nilai jual yang tinggi. Bahan dasar pembuatan jam dinding sangat mudah ditemukan, membuat kami khawatir karena akan menimbulkan ancaman daya saing yang cukup ketat. Kami juga khawatir karena masyarakat Indoneisa itu cenderung copy paste yang memungkinkannya banyak yang meniru produk yang dibuat sama seperti kelompok kami. Tapi kami berharap model dan ukurannya berbeda dari apa yang kami buat. Pembahasan Proses pembuatan produk Alat Bor Gergaji Palu Penggaris Bahan Kayu Bekas Pilox Mesin Jam Paku Varnish Kayu Cara Pembuatan Setelah didapatkan limbah kayu yang sesuai, untuk membuat jam dinding, pertama-tama potong kayu tersebut menjadi 4 bagian dengan ukuran 30 × 7 cm. Kemudian, potong tongkat balok kecil sepanjang 25 cm sebanyak 2 buah. Lalu, susun potongan kayu di atas tongkat balok menjadi persegi dan satukan dengan paku kecil. Setelah itu, lubangi tengah kayu dengan bor. Lalu, cat kayu menggunakan dengan vernish. Diamkan hingga kering. Selanjutnya, buat angka pada jam dinding dengan menggunakan pilox bewarna putih agar mudah terlihat. Terakhir, tunggu hingga kering dan produk kreatif jam dinding dari kayu pun telah jadi. Kemasan Untuk kemasan sendiri, seperti yang kita ketahui, pada dasarnya kemasan untuk sebuah produk terbuat dari kertas kardus yang dimodifikasi sedemikian mungkin agar menjadi sebuat kemasan yang tepat untuk produk yang dibuat. Pada kesempatan kali ini, kami membuat kemasan sebuah produk dengan hanya selembaran plastik hias kemudian diikatkan dengan seutas pita agar terlihat menarik. Kesan yang ditampilkan adalah unik dan sederhana. Minat warga SMAN 10 Samarinda Minat warga SMAN 10 Samarinda terhadap produk kerajinan jam dinding yang terbuat dari limbah kayu bangun ruang sangat membagikan kuesioner atau angket kepada 30 orang warga SMAN 10 Samarinda dan berdasarkan penilaian yang kami terima atau rekapitulasi hasil angket penelitian dapat dilihat sebagai berikut Nilai Indikator ke- Jumlah No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 37 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 36 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 35 5 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 38 6 3 3 3 2 4 3 4 2 4 4 32 7 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 27 8 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 30 9 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 24 10 3 4 4 3 3 3 2 3 3 2 30 11 3 4 3 2 4 3 3 4 4 4 34 12 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 38 13 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 35 14 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 34 15 4 4 3 3 4 4 4 3 2 4 35 16 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 33 17 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 35 18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 19 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 35 20 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 37 21 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 35 22 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 36 23 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 36 24 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 37 25 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 36 26 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 38 27 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 20 28 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 30 29 4 3 3 2 4 4 3 4 2 2 31 30 3 3 4 3 3 4 3 3 2 2 30 Jumlah 107 106 103 91 106 110 99 101 99 92 1014 Berdasarkan data diatas dapat kami jelaskan sebagai berikut Pertanyaan yang terdapat diangket kami disebut sebagai indikator. Indikator – indikator dalam angket kami terdapat 10 indikator. Penilaian per indikator terdiri atas 4 nilai, yaitu nilai 1 adalah kurang baik/kurang setuju, 2 adalah cukup baik/cukup setuju, 3 adalah baik/setuju, 4 adalah sangat baik/sangat setuju. Penilaian ini kami jumlahkan menjadi jumlah per indikator dan jumlah umum keseluruhan sebagai berikut Kriteria penilaian produk Per Indikator Nilai 98- 120 Sangat Baik Nilai 75 – 97 Baik Nilai 52 – 74 Cukup Baik Nilai 30 – 51 Kurang Baik Kriteria penilaian produk Umum Nilai 976- 1200 Sangat Baik Nilai 751 – 975 Baik Nilai 526 – 750 Cukup Baik Nilai 300 – 525 Kurang Baik Pada indikator pertama yang berbunyi “Produk kerajinan terbuat dari bahan limbah berbentuk bangun ruang”, kami mendapat jumlah nilai 107. Maka Kriteria penilaian produk kami termasuk sangat baik. Indikator kedua yang berbunyi “Produk dibuat dengan teknik pengerjaan yang baik dan rapi sehingga dapat menentukan kesempurnaan bentuk karya”, kami mendapat jumlah nilai 106. Maka Kriteria penilaian produk kami termasuk sangat baik. Indikator ketiga yang berbunyi “Produk kerajinan memiliki bentuk/model yang menarik/unik”, kami mendapat jumlah nilai 103. Maka Kriteria penilaian produk kami termasuk sangat baik. indikator keempat yang berbunyi “Produk kerajinan memiliki kombinasi warna yang menarik”, kami mendapat jumlah nilai 91. Maka Kriteria penilaian produk kami termasuk baik. Indikator kelima yang berbunyi “Produk kerajinan mempunyai ukuran yang proporsional dengan kegunaannya”, kami mendapat jumlah nilai 106. Maka Kriteria penilaian produk kami termasuk sangat baik. Pada indikator keenam yang berbunyi “Produk kerajinan kuat dan mempunyai daya tahan yang lama”, kami mendapat jumlah nilai 110. Maka Kriteria penilaian produk kami termasuk sangat baik. indikator ketujuh yang berbunyi “Produk kerajinan memiliki nilai estetika untuk mewujudkan karya kerajinan yang bermutu dan bernilai ekonomis”, kami mendapat jumlah nilai 99. Maka Kriteria penilaian produk kami termasuk sangat baik. Indikator kedelapan yang berbunyi “Produk kerajinan mempunyai nilai ergonomis yang meliputi kenyamanan dan keamanan”, kami mendapat jumlah nilai 101. Maka Kriteria penilaian produk kami termasuk sangat baik. Indikator kesembilan yang berbunyi “Produk kerajinan yang dibuat merupakan produk inovasi pengembangan dari produk sebelumnya”, kami mendapat jumlah nilai 99. Maka Kriteria penilaian produk kami termasuk sangat baik. Indikator terakhir yang berbunyi “Saya berminat untuk membeli/memiliki produk kerajinan tersebut”, kami mendapat jumlah nilai 92. Maka Kriteria penilaian produk kami termasuk baik. Selanjutnya jumlah nilai keseluruhan atau secara umum, kami memperoleh nilai berdasarkan kriteria penilaian produk Umum, maka produk kami termasuk sangat baik. Promosi yang tepat untuk produk kerajinan jam dinding yang terbuat dari limbah kayu bangun ruang. Untuk promosinya sendiri, kami berusaha menawarkan kepada warga SMAN 10 Samarinda terlebih dahulu dengan harga yang terjangkau bila memungkinkan untuk dijual. Promosi yang akan kami lakukan untuk sementara paling tidak dari mulut ke mulut, dengan mempromosikan datang ke kelas-kelas atau bahkan melalui sosial media seperti Line dan Instagram. BAB V PENUTUP Kesimpulan Hasil pembuatan produk jam dinding dari limbah kayu yang telah diuraikan pada Bab IV, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut Limbah kayu dapat digunakan sebagai bahan kreasi dalam pembuatan jam dinding yang memiliki nilai fungsi dan nilai estetika. Ada perbedaan kekuatan pada kayu yang telah dicat dengan menggunakan vernish, dimana cat kayu tersebut memiliki keunggulan yang membuat kayu menjadi tahan lama dan tidak mudah rapuh. Saran Ada beberapa saran yang diajukan pada proses pembuatan produk jam dinding, antara lain Perlu memilih kayu dengan hati-hati agar massa kayu yang digunakan tidak terlalu berat dan juga tidak terlalu ringan. Diperlukan keahlian khusus dalam proses pemotongan kayu menjadi beberapa bagan agar mudah jam dinding mudah terbentuk. Jangan sampai ada kesalahan hingga timbul kecelakaan ringan. Lebih baik menggunakan kuas yang panjang saat mengecatkan vernish ke limbah kayu. Bila terkena tangan dengan jangka waktu yang cukup lama, dapat memungkinkannya cat akan terus menempel ke tangan dan sulit untuk dibersihkan. DAFTAR PUSTAKA Dengan Memanfaatkan Limbah Kayu. Pengertian Limbah dan Jenis-Jenisnya