CommentsOff on Cerita Panas Mbak Wiwikku Di Dalam Bus Malam. Cerita sex hot. Sebelumnya aku kasih tahu tentang aku. Aku adalah seorang karyawan disebuah perusahaan di Jakarta. Namaku sebut apa inug, umur 28tahun. Comments Off on Cerita Dewasa - Pesta Sex Dengan Sodara Kembar. CERITA DEWASA - JEPITAN YANG NIKMAT. September 11, 2017. CeritaDewasa Hot Ngentot di bus malam - cerita dewasa: Ini adalah kisah perjalananku ke Kota Ma**ng dijawa timur .Liburan semester tiba,seperti tahun sebelumnya aku memutuskan untuk berlibur dikota Ma**ng,kebetulan disana sanak saudaraku tinggal . cerita dewasa: aku sering,bahkan hampir setiap tahun liburan kesana dgn menggunakan Bus,kereta atau Pesawat .Tapi aku lebih sering memilih bus dan CERITADEWASA 18 + membawa sebuah tas bahu yang berisi pakaian dan orang lain yang membutuhkan; tas.Sekitar 10menit aku duduk, kebetulan kursi bus tsb 1-2, tangan kanan satu, sdgkan kiri untuk 2 orang (super eksekutif) !! Waktu adalah malam, keadaan gelap di dalam bus, bahkan jika ada lampu kecil di atas kursi, tapi aku lbh penggunaan tak Bacacerita dewasa di bus novel online: temukan daftar cerita dewasa di bus cerita di Goodnovel, dengan banyak koleksi novel web populer dan buku. Alisya menjalani semua itu dengan sabar dan penuh keikhlasan. Setiap malam, dia berusaha mencari penghasilan tambahan dengan bekerja lembur. Namun, pengkhianatanlah yang dia terima sebagai CSrVr. CERITA DEWASA 18 + membawa sebuah tas bahu yang berisi pakaian dan orang lain yang membutuhkan; 10menit aku duduk, kebetulan kursi bus tsb 1-2, tangan kanan satu, sdgkan kiri untuk 2 orang super eksekutif !! Aku duduk dibangku yang dimaksudkan 2. Tiba2 datang seorang ibu dan satu anak yang saya harapkan berusia 15 tahun, namun tubuhnya tinggi dan berisi, terutama di bagian bokong dan dada. Anak itu adalah lensa kontak lunak manis, putih dan memakai di matanya. dik, titip anak saya ya ?? kata ibu..oh ya Bu! Saya mengatakan terkejut. Anak abg bahkan kemudian duduk di depan. 10 menit kemudian, bus meninggalkan segera, sekali lagi ibu mengatakan adik, turun di mana? di Malang. oh sama, anak saya juga mw turun di Malang, jika jadi silakan dijagain ya anak saya? Maklum ini adalah pertama kalinya ia pergi sendirian. Ibu lanjut. bu salah, hanya tenang ..! Saya menjawab dengan segera ia turun dari bus setelah kanan-kiri Prev mencium pipinya, sambil memberikan wejangan2 untuk anaknya. Berangkat bus pukul kanan kiri terminal..Anak melambaikan tangan kepada ibunya yang luar sedikit jauh dari terminal saya akan membuka obrolan dengan abg itu..nama Anda? Mia..jawabnya singkat. Tampak senyum manis dari wajahnya yang putih dan bersih, terutama tatapnnya yang menggoda sedikit, aku yakin dia akrab dengan berhadapn laki2. knp nyokap lo ga ikut? kerja nyokap. Gua liburan sekolah lagi, dari pd dijakarta terus..Sumpek..jawab ga takut pergi sendirian? Aku bertanya dengan meledeknya..ah sedikit, keren aja..Emg knapa takut? Katanya dengan santai. eh, halo lo nama? tanya mia padaku..gw boy..jwbku. Hampir 2 jam perjalanan, chatting sekitar main-main tidak jelas, saya akan terbiasa dengan mia. Sampai bus akhirnya berhenti untuk istirahat di salah satu restoran di daerah jawabarat .. mia, sama lo telepon dompet, tidak harus dibiarkan dalam tas .. mia okey..jwb, bergegas naik dari tempat duduknya. Saya berani untuk memegang tangan sambil berjalan turun dari kami kembali untuk duduk di satu meja saat makan bersama..Selesai makan, izin mia kekamar mw kecil, jadi saya yang ditahan kencing saya .. sbnrnya ada toilet juga dibus, tp sempit dan takut ga da airny pkrku. Setelah sekitar 30 menit, bus kembali melanjutkn perjalanan..Sedang saya dan mia semakin akrab saja..Bahkan dia sudah berani bersandar dan memelukku dari samping! Waktu adalah malam, keadaan gelap di dalam bus, bahkan jika ada lampu kecil di atas kursi, tapi aku lbh penggunaan tak tentu memilh. Lebih malam semakin dingin, ditambah AC yang menambah dingin dalam bus .. lo ga mia dingin? Tanyaku..iya banget..jwbnya dingin. pake aja selimutnya..aku mulai memasang selimut di tubuhnya, tanpa persetujuan dari padanya. Setelah itu saya jg memakai selimut yang sudah disediakan di dalam bus. Mia, menyandarkan kepalanya dipundaku, sementara tangannya yang berada di belakang selimut dilingkarkan dipinggangku .. wah, anak ni manja..pkrku dalam hati kaya. Tanpa berkatakata, saya juga akan memeluknya dari samping..Tubuh kita merasa hangat, bahkan udara terasa dingin di bus benar2 Prev kami berpelukan. Mia ditutup matanya..Rupanya dia tertidur, saya akan mencoba untuk menutup mata saya saat jantung titik menggebu2 didlm, terutama adikku mulai resah balik celana ketika mia dada yang menempel cukup besar di samping saya. Dengan bus goyangn saat berbelok ke kanan atau kiri, satu-satunya pertemuan dadanya ke dalam tubuh saya. Tapi aku tahan, dan mencoba tidur .. Tentang 30menitan saya mencoba untuk tidur, akhrnya kebangun tenang juga..Ga bgt tidur dengan godaan memberlakukan gairah naik dan turun. Aku palingkan pandangan ke jalan, sambil memegang gejolak..Tiba2, boy..mia memanggil lembut .. bangun ?? sudah menjawab pertanyaan saya mia lsng mengencangkan dekapannya..dingin bgt mia..lha kata anak itu sudah menggunakan selimut ?? jwbku ya, tp kerasa masih dingin. Selain itu, tangan saya, tangan saya dingin bgt..Aku masuk ke dalam pakaian Anda ya? mia meminta terkejut mendengar bahwa keluar saya pikir itu .. iya..Yaudah..jwbku gugup .. Jujur aku ga kpkrn mcm2 malam itu, tp batas waktu mendengar kata2 mia aku lsg tambah bergejolak, bahkan mulai deh kotor berfikiran. Mia meletakkan tangan saya ke baju saya, msh dalam keadaan tertutup. Seluruh tubuh kita ditutupi dengan selimut, hanya menutupi wajah tak berguna kami. Mia gerilya tangan perlahan menyusup ke kausku..Ketika berhasil masuk, perlahan-lahan pula dia mulai membelai lembut seluruh tubuhku, dari dada ke perut. Kadang-kadang dadaku lembut..Wah puting bermain, yang berpuncak setiap mlm jiwaku keinginan itu. Aku berhenti tanpa bcara Apapa, sambil menikmati perilaku nakal Mia mia itu .. aku melihat senyum kecil yang sembrono karena perbuatannya..kamu knapa ga anak? gapapa..jwbku Aku menatap wajah mia hmm ,, manis juga ya gadis, apalagi lesung terlihat untuk menambahkan rasa manis mia wajah sambil tersenyum. Tiba2..Makin gila ketika saya membuat yang tanpa tangan perintah mia ke celana jeans saya .. Waktu itu aku mengenakan celana jins sedengkul .. Makin terbakar hanya kepala saya, seolah-olah untuk menerkam tubuh mia dan langsung perkosaan saya. Tapi itu tidak mungkin, keadaan bus yang mungkin tidak sulit bagi saya untuk melakukan apa yang saya mau..Sebagian penumpang msh seseorang terjaga, mereka sedang menonton vcd yang bermain dibus. anak. Anda pernah deket sama cewek ya? Mia diminta untuk memecah keheningan. pernh..jwbku pernah ML? tanya mia lagi .. sekali, tapi tidak bisa sampai slesai..Knp tnya itu? jwbku heran. gapapa..Tanya HANYA! kata mia. Saya mulai berpikir, jika mia adalah abg yang memiliki pengalaman seks, dia tidak pernah ngesex mgkin dengan pcrnya..Apalagi, yang lembut membelai yang mia tangan benar2 sebagai ahli DLM memberikan rangsangan2 untuk laki2. Ga disangka mia tangan di dalam celana saya, bermain game di adik saya yang masih terasa celana dalam..Makin membesar hanya ditutupi mengejek penisnya. Tanpa pamrih, mia lsg melepaskan tangannya dari celana, dan membuka ikat pinggang dan resleting celana saya. Lalu tiba-tiba pintu masuk lg tangan ke dalam celana, kali ini pakaian terpisahkan lagi..Benar benar-benar menyentuh penis saya. mia, msh rame..Blum pada tidur..aku kebingungan dengan perilaku mia, perilaku hanya gila abg ini .. gapapa, acuh tak acuh. Kan ketutup selimut ..! Jwb mia dan mengocok ringan membelai penis halus .. Aku diam, sambil menikmati permainan seperti mia tangan cerdik yang sudah terbiasa. Sekitar 30 menitan, aku mulai membiasakan diri dengan apa yang dilakukan tangan mia thd penis. Saat chatting ga karuan, aku benar2 tenggelam dalam suasana penuh semangat bahwa mereka akan .. Ternyata dalam percakapan saya dengan mia, mia mengaku sudah perawan ga lagi..Pacarnya yang mengambil kesuciannya, dan sudah melakukan hubungan seks berulang kali sampai sekarang. Tumbuh larut malam, ketika itu para penumpang lain satu persatu tertidur! Hanya aku dan mia yg msh akan terjaga seakan ga kepengen sedetikpun melewatkan kebersamaan ini. anak, saya nyaman deket lo! kata mia melirih..gw juga, lo dewasa, meskipun usia 15 lo msh lalu tanpa sadar kita sudah saling memandang, aku putus asa untuk membawa tatap muka. Aku mencium bibir lembut, menutup matanya, seperti juga mia yang perlahan memainkan lidahnya di dalam mulutku..Sungguh momen indah bagi saya bahwa, meskipun 22 tahun hidup saya pada saat itu, serta dibedakan mia 15 tahun tapi sikap dan perlakuan yang sama dari wanita dewasa yang terampil dalam buaian laki2 a. Sekitar 5 menit kami berciuman, tangan mulai menebas menjadi merah muda T-shirt mia, membelai mulus sampai BH yang berisi sebuah bukit besar itu..Kuusap indah lembut, dan kusingkap BH mia payudara ke atas begitu indah bisa disentuh dengan tangan . Oh, bagus, lembut dan kenyal payudaranya..Apalagi puting cukup besar berukuran yang ukuran untk gadis seumurnya..hmm ..! Mia mendesah lembut..sshh..Terus boy..semakin kecang dan keras aku merasa payudara milik mia. Sementara, tangannya masih mia setia dan mengocok lembut menggenggam penis saya sejak terakhir .. Semua itu gratis karena kita lakukan dengan tubuh kita ditutupi dengan selimut msh! boy..Turunkan kebwah lo..pinta mia tangan. Saya mendapat titik, saya menurunkan tangan kananku untuk membuka ritsleting clana jinsnya..Aku dan..Aku terkejut, ternyata mia sudah celana ga pakai lagi .. lo ga pakai celana ?? Bisikku. hihi. Engga, gw copot restoran melayani terakhir kali !! Jwbnya keren. lo..kataku niat benar terkejut .. Bodo, saya sudah nafsu pertama kalinya ngliat anak lo, lo bgt tampan! Jwbnya lagi. Jenis agresif adlh Rupanya mia cewek yang, bahkan hiper jg bsa mengatakan dalam urusan seks .. anak, celana copot ya lo, gw megangnya..pinta mia .. ntr ketauan orang2 ah..jwbku diragukan keras .. engga deh, yang selimut ketutup .. saya msh ragu, tapi bener sih orang2 akan ga liat, karena tubuh kita emang selimut ketutup rapat. Pokoknya orang2 juga di tempat tidur dan kami duduk dideret paling blakang, jd ga ada yg merhatiin kita. Aku menurunkan celana sedengkul, saya melihat mia juga menurunkan celana jinsnya bawah .. Lalu ia melepaskan tangannya dari penis saya, dan memutar tubuhnya berbalik ke saya. Saya posisi menghadap mia, mia membelakangiku..Badan dia dan bersandar sedikit ke depan, dan pinggul didekatkn dengan saya .. masuk mia boy..pinta. Kaget dan bingung aku mendengar tantangan mia..masukin apa? Jwbku bodohnya..kontol dengan Anda boy, cepet! Jwbnya santai. Gila, gadis putus asa pikir Ko ni ku di hati..Tp kapan lagi memiliki pengalaman yang kaya yang saya menunjuk gini..Pelan junior saya perlahan-lahan ke dalam vagina, aku nyodok dia dari belakang .. Sulit juga, karena bus yang terus mengguncang kadang-kadang kiri ke kanan, Penis Akhrnya..Ujung juga dilubang vaginanya..Dan, masukkan perlahan2 menghilang ditelan mia..Agak vaginanya, rasanya..mmhh sempit, aaahh..desah mia yang takut terdengar agak tertahan karena penumpang lain .. anak, baik. Kmu mendapat cukup besar, terlalu lama, telah kaya bgini cowoku ga .. kata2 mia mendengar bahwa saya mendapatkan kembali kejendela bersemangat..Aku bus senderkan saya duduk di sebelah jendela .. Sementara diam-diam menikmati mia Vagina memberlakukan penis berdenyut pulsa. Penis saya sengaja ga input yang dihasilkan, goyangn karena bus sedang membuat nikmat dan membantu kami game. Juga kita melayang di bus goyangan lama, suasana gelap yang diselingi lampu bus cahaya2 mobil dari kaca jendela bus, yang benar2 suasana penuh kehangatan dan time-out romantis itu .. aku yakin penumpang lain lagi merasakan dingin AC menusuk tulang mereka !!. Tp tidak dengan kami, bahwa itu hangat, damai dan nikmat..Sekitar setengah jam kami mengikuti irama goyangan bus, lalu tanpa melepaskan penis di dalam vagina mia, aku mencoba untuk menariknya kembali, dan aku bersandar tubuh . Sekarang posisi di atas mia saya, tp tetap berpaling padaku .. Aku mulai bermain penis saya, saya pergi keluar dan masukan penis saya di dalam vaginanya .. mmh..Boy..Uh..Goyang terus boy..Enak! mia mengerang pelan .. ssh..Iya, Anda enak..Memek mia..kataku lezat sambil terus menggoyangkan pinggul saya. Bener2 ga saya untuk berpikir tentang, aku yakin penumpang lain ga akan menyadari apa yang kita lakukan di belakang !! oh..Boy, terus! Sementara saya goyang pinggul saya, tangan kanan saya memainkan klitoris mia dan puting memainkan tangan kiri saya yang telah diperketat dan ke atas ke atas. Mia ga semakin tak tertahankan, ia terus bergeliat karena rangsangan Saya berikan..Tp tetp bahwa kita mengatur dan berhati2 menjaga gerakan2 kita tidak membuat penumpang lain yang mencurigakan !! anak, saya mw mia keluar..erang lembut, bahkan sedikit membisik..ssh..Ah, anak melenting terus..Ak..Aku keluarMia akhrnya merasa bahwa orgasme pertama. Aku mengabaikan dan terus penis kugoyang, sementara mia kaku merasakan kenikmatan orgasme !! Aku berhenti goyanganku, melihat mia yang mengatur napas saya akan tersenyum, tampak bertindak bener2 yang mengalami puncak kenikmatan. Ga lama kemudian, setelah menikmati orgasme, aku bilang mia untuk tidur telentang menghadap ke atas, kepala bersantar ke tangan kursi dan dua selimut kaki-Nya posisi ditekuk..Aku yang telah berantakan, dan ditutup tubuh lagi mia dengan selimut sampai kekakinya yang mengangkang. Aku didirikan di kursi saya, saya dituntun untuk selangkangan pinggul mia..Dan penis kembali kumasukan ke dalam vagina. blezz..Uh, menelan penis saya Vagina mia..Aku kembali perlahan menggoyang pinggulku .. aahh..Mm..Enak! Miapun terlihat kembali terlambat dlm kesenangan setelah dya terakhir merasakan orgasme. oh..Mm .. Kali ini, saya bergoyang terasa lebih padat, dan terasa lebih basah, karena mia vaginanya sudah bener2 becek karena tadi..Creek..Crek orgasme ..! Membelai tangan kiri saya dan bermain klitorisnya..Terlihat mia bit bibir bawahnya, terkadang memainkan kebibirnya lidahny !! Sekitar 15 menit, mia mulai muncul marah, tampaknya dia akan orgasme lagi. Demikian juga aku merasakan gelombang yang mulai mengalir dalam mendukung saya, mengalir dari atas ke kebawah..boy, a..a..aku mw tp berbicara keluar terpejam..aku lagi..mulutnya juga mia..jwbku berbisik. boy..Ga tahan..Mw keluar .. !! Saya cepat kocok penis saya keluar dari mia vaginanya, dan tangan saya bermain-main clit cepat jg meskipun ritme teratur !! Mia, aku mw keluar..Lirihku. sama..Aku juga..Keluarin bersama anak !! tiba2 mia tubuh kembali mengejang..Dan..oouuhh..Aghh. Enaak..erang mia, ternyata keduanya telah datang untuk orgasme .. Sekarang giliranku..Sambil terus mengguncang penis saya mulai penis berdenyut2 .. keluarin di mana ?? Aku bertanya anak lirih..diluar! Jwb mia .. Dan segera merasa beberapa aliran menuju lubang penis, saya mengambil keluar dari mia buru2 vaginanya, dan..Croot..Croot .., air lambung bocor cum keluar mia dan sebagian pada selimut .. Oouh..Mantap, bgt baik mia ..ujarku kenikmatan penuh. Merasa penis saya masih berdenyut perlahan dan basah karena cairan muncratan disiram di orgasme vaginal mia tadi .. Diam, lemas..Dan tanpa suara yang terjadi sekitar 5 menit. Lalu aku ambil tisu dari saku jaket untuk menyeka air cum yang membasahi mia perut. Bayangkan, kita bermandi keringat antara AC dingin di bus !! Mia bergegas duduk dan memperbaiki pakaian dan celana, begitu jga aku !! Kami duduk dan terletak, dan tdk merasa tertidur karena kelelahan. 0500 bus kembali istrht dan berhenti restoran Java timur..Seluruh daerah melayani penumpang turun, jadi jg saya dan mia..Kita lsg sarapan dan panas obat kopi kita..Hehe menghangatkan tubuh, maka kita merasakan dinginnya udara pagi di kota Tuban membalas berbaring dipinggr pesisir TSB, padhal td mlm kita berkeringat hanyut dlm kenikmatan !! Lumayan pegel2 karna jg rasanya..Mgkn waktu posisi tubuh td mlm kurang nyaman kerugian jdnya telanjang jg tubuh merasa bergegas ketoilet untuk memakai celana dalam..Kemudian kembali bus berangkat menyelesaikan sisa perjalanannya. Sisa perjalanan, kami menghabiskan obat bercerita..Terkadang diselingi lelucon dan gerakan nakal dari penis obsesif mia tangan. 3 setengah jam kemudian, bus hampir tiba di waktu untuk memperbaiki Malang..Aku Kota bertukar nomor telepon. Akhrnya bus ke kota terminal Malang, tampak sepupu mia sudah menunggu obat menjemputnya..Kita bawah, dan saling berpisah, karena saya kembali ke rumah perjalanan budeku melanjutkn. Tapi saya dan mia tidak putus, sampai sekarang dijakarta aku Mash sering bertemu, dan dia menjadi pacar saya sekarang, karena pacarnya diputuskan setibanya dia dijakarta lsg. Pokoknya, urusan ngesex dengan mia..Hehe, masih terjadi ketika kesempatan. Hari sudah sore ketika aku tiba di terminal Lebak Bulus. Hari itu hari terakhirku menjadi bujangan. 4 hari lagi, aku akan menikahi Mei, kekasihku selama 6 tahun. Hari ini aku pulang ke Jogja, ke tempat kelahiranku untuk bertemu dengan keluarga. Hidupku sungguh sempurna. Tepat setelah aku lulus dari kuliah, aku mendapatkan kerja yang cukup nyaman di sebuah perusahaan telekomunikasi cukup besar daerah Jakarta Selatan. Tinggal jalan kaki ke Pondok Indah Mall. Mei, calon istriku, kemudian menyusul ke Jakarta dan bekerja di sebuah bank di Bintaro. Perjalanan cinta kami bisa dibilang cukup mulus. Benar-benar sebuah hidup yang sempurna. Aku pun bukan orang yang aneh-aneh. Aku dibesarkan dalam keluarga yang cukup religius dan sangat teratur. Sepanjang sejarah kehidupanku, bisa dihitung berapa kali aku melanggar aturan atau norma. Kenakalanku paling besar hanyalah minum tomi topi miring in case you’re wondering dan sedikit magadon, waktu acara naik gunung di SMA. Tapi itu dulu. Hampa kadang terasa. Hidup serasa jalan tol, tanpa rintangan, mulus tanpa gejolak, penuh aturan. Kadang aku ingin, sekali-kali memberontak, melanggar aturan. Sekali dalam seumur hidup. Aku beranjak di tengah kerumunan calo-calo untuk mencari busku. Sumber Alam. Langgananku selama 2 tahun terakhir. “Mbak, Sumber Alam yang Bisnis belum datang ya?” tanyaku kepada seorang petugas loket. Manis juga. Item manis sih tepatnya. “Dereng mas, jogja ya? Mangke setengah jam malih …,” Lho, kok bahasa jawa? “Nuwun nggih mbak.” Aku duduk menunggu. Asap bus benar-benar menyesakkan. Aku merasakan diriku sesak napas. dari dulu memang aku tidak pernah suka keramaian dan kesesakan Jakarta. Tapi kepepet sih, harus cari upa “cari nasi” di Jakarta. Tak lama kemudian bis itu datang juga. AB 7766 BK. Aku bergegas naik. 14A. dua tempat duduk. Aku sengaja mencari tempat duduk persis di bawah AC. Biar bisa tidur lelap. Aku segera menutup mata. Mengurangi kebisingan akibat lalu lalang orang mencari tempat duduk. “Mas, mas, maaf …,” ada suara merdu rupanya. Aku membuka mataku. “Maaf, apa boleh tukeran sama suami saya? Suami saya dapat tiket tempat duduk di seberang. Soalnya beli tiketnya baru aja tadi.” Aku melihat ibu yang menyapa tadi. Kemudian melihat suaminya yang tersenyum mengangguk kepadaku di seberang kursi kami, menggendong anak yang kira-kira berusia 5 tahun. “Aduh, bu, maaf, bukannya saya tidak mau, cuman memang saya sengaja memilih tempat di bawah AC ini bu. Maaf ya,” jawabku agak keberatan. Bukannya apa-apa, tapi aku paling tidak suka diganggu dengan masalah orang yang telat membeli tiket seperti pasangan ini. Ibu itu cemberut. “Ya sudahlah pa, kita ngalah aja. Aku duduk di sampingnya mas ini aja.” Whatever. aku kembali menutup mataku. Perjalanan ini sesungguhnya bakal menyenangkan, kalau tidak harus mendengar rengekan anak 5 tahun yang sepertinya tidak pernah diam itu. Belum lagi suara ibu-ibu di sebelahku ini, yang ya ampun, cerewetnya. Aku jengkel banget. Hujan mulai turun. Airnya menetes membentuk alur di kaca jendelaku. Masih terjebak di Cawang. Sial. Untung Cikampek tidak macet. Kendaraan mulai menderu, bertambah cepat. Kulihat tebaran warna hijau ditimpali air hujan yang begitu deras di sebelah kiri jalan tol. Suara air hujan menderu keras sekali di atas atap. Orang-orang sudah mulai menampakkan kantuk, dan sepertinya suasana menjadi begitu sepi. Uh, begitu romantis. Kalau saja Mei di sampingku, pasti kepalanya sudah bersandar di bahuku, dan tangannya memeluk lenganku. Kalau saja …. Aku memandang ke samping. Ibu itu kini sedang sibuk memberikan makan kepada anaknya. Si bapak sedang sibuk dengan PDAnya. Tipikal keluarga Jakarta, berumur di akhir 30an dan baru saja mempunyai anak. Tampaknya keluarga berada. Tapi ngapain naik bis ya? Ah, peduli amat. Aku kembali menutup mataku. Hari berangsur gelap. “Pengumuman, bapak ibu. Mohon maaf bahwa ada kerusakan teknis yang menyebabkan lampu tidur tidak dapat menyala,” kata kenek bus itu mengagetkan aku. “huuuuu,” para penumpang menyahut serentak. Sip. aku paling tidak suka lampu tidur yang remang remang. Aku paling suka gelap. Tidurku pasti nyenyak malam ini. Perjalanan yang panjang menuju Yogyakarta. ———— Aku melirik jamku. Jam 9 malam. Semua orang tampaknya sudah terlelap. Tidak terkecuali ibu dan anak di sampingku. Bus tadi baru saja berhenti di tempat makan. Orang-orang makan malam dan ke belakang. Pasti mereka kekenyangan, dan acara yang paling menyenangkan setelah makan adalah tidur. Hujan masih turun, rintik-rintik. Aku melanjutkan tidurku. Tidak berapa lama aku terlelap, aku merasakan kaki anak di sebelahku menyentuh kakiku. Sialan. Itu berarti sepatu anak itu kena celanaku. Aku menggeser-geserkan kakiku agar kaki anak itu tidak menekan celanaku. Tentu saja dengan mata terpejam. Tidak disangka, kaki itu balas menggesek. Eee, kurang ajar. Aku segera membuka mataku untuk menegur orang tuanya. Aku terkejut. Ternyata itu bukan kaki anak kecil. Itu kaki orang dewasa. Kaki ibu itu. Si anak ternyata sudah tidak ada di pangkuan dia. Kemungkinan ada di pangkuan si bapak. Aku segera menutup mataku, pura-pura tidur. Perasaanku mengatakan ada sesuatu yang lain yang akan terjadi. Aku kembali menggesekkan kakiku, menunggu responsnya. Dan ibu itu balas menggesek. Aku sedikit membuka mataku. Kilatan cahaya dari luar bus memberikan sedikit penglihatan mengenai ibu di sampingku. Matanya juga terpejam ternyata. Tiba-tiba ibu itu menggeser sedikit tubuhnya. Ya, kearahku. Kami berdua menjadi duduk berdempetan. Sisi samping kananku menempel pada bagian kiri tubuhnya. Harum rambut dan parfumnya mulai merasuki hidungku. Aku mulai terangsang. Aku mencoba untuk lebih berani. Tubuhku aku condongkan sedikit ke depan, dan kemudian aku bergeser ke arahnya. Sehingga posisi saat itu, lenganku tepat di depan dadanya. Tubuh itu diam saja. Lenganku kemudian ku tekan sedikit ke belakang, sehingga aku bisa merasakan sesuatu yang begitu empuk. Ya, payudaranya. Payudaranya besar. Aku bisa merasakan volumenya ketika lenganku menggeseknya. Dan sangat empuk. Sikuku kemudian membuat gerakan melingkar di dadanya. Pelan sekali, sikuku bergerak. Aku tidak mau membuat ia berpikir macam-macam dan kemudian menamparku. Tubuh itu diam saja. Kulirik matanya. masih terpejam. Tapi aku mendengar dia menghela napas. Jadi ia terangsang. Aku? sangat terangsang. Aku merasakan dadaku berdentum-dentum. Kepalaku berputar-putar karena aliran darah yang sangat cepat ke otakku. Aku bisa mendengar degup jantungku di telingaku sendiri. Aku akan melakukan dosa. 4 hari sebelum pernikahanku. Sepanjang sejarah hidupku. Tapi perasaan itu, nafsu itu, benar-benar membuat aku tidak tahan ….. lenganku terdiam sebentar dari kegiatan menggesek dadanya. Yang lebih mengejutkan lagi, tangan ibu itu mulai mengelus pahaku. ya, pahaku yang dibalut celana panjang kain warna coklat. Tangannya sangat perlahan mengelus kakiku dari mulai pangkal paha sampai atas lutut. Aku gemetar. Sangat gemetar. Aku tidak tahan …… Sekarang posisiku berubah. Aku membuka tas dan mengambil sweater. Aku sudah memakai jaket tentu saja, karena aku tidur di bawah AC. tapi sweater tadi untuk maksud lain. Sweater tadi kemudian aku tutupkan di atas dadaku, dan kemudian tanganku kulipat. Apabila dililhat dari jauh, seperti orang yang tangannya kedinginan karena AC. Tapi bukan itu alasannya. Aku beringsut lagi mendekati tubuhnya. Tangan ibu itu masih mengelus pahaku. Kami berpandangan sebentar. Lucunya, setelah itu kami berdua kembali bersender pada tempat duduk kami dengan mata terpejam. Tanganku mulai beraksi. Tangan kiriku yang tadi dilipat mulai bergerak ke arah dadanya. Sangat pelan. Tangan itu mulai menyusuri bukit indah yang tertutup kain, mulai dari tepi. Aku sangat menghayati momen itu. Pelan-pelan kuelus bukit indah itu, dari tepi ke kanan. Sedikit ku remas, tapi tidak banyak. Aku tidak mau menyakiti bukit indah itu. Sungguh, ibu itu mempunyai dada yang sempurna. Besar, dan sangat kenyal. Aku merasakan bahwa dia memakai BH yang berenda. Aku membayangkan bentuknya. Mungkin warnanya hitam. Atau merah. Dan rendanya sedikit tembus pandang. Mungkin cupnya cuma setengah. Mungkin cupnya tidak bisa menahan volume payudara sebesar itu. Oooh, aku semakin terangsang. Ibu itu mengenakan baju jeans terusan dengan bawahan rok dengan kancing dari dada sampai di lutut. Kain jeansnya untungnya kain yang lemas, sehingga aku bisa merasakan tekstur renda BHnya. Sangat merangsang. Aku melirik sedikit ke arah dia. Dia masih terus mengelus pahaku. Aku tidak sabar. Tangan kananku yang nganggur kemudian memimpin tangannya ke penisku yang sudah tegang. Aha, dia mengerti. Kemudian dia berlanjut mengelus kontur penisku dengan jari telunjuk dan jempolnya yang tercetak jelas di dalam celanaku. OOoh, mantab. “Besar …..,” desisnya. Matanya tetap terpejam. Mataku juga. Aku melanjutkan kenakalanku. Kali ini, dua kancing tepat di depan dada besar itu aku buka. Dengan susah payah. Pernah membayangkan membuka kancing-kancing besar pada kain jeans? Yup, susah sekali. Akhirnya dia turun tangan. Tangannya kanannya membantuku membukanya. Tanganku kemudian masuk pelahan ke dalam bajunya, untuk merasakan keindahan payudara di baliknya. Bayanganku memang menjadi kenyataan. BH setengah cukup yang terlalu kecil, dengan renda yang sangat merangsang. Aku suka sekali renda, terutama apabila renda itu ada di tempat yang tepat. BH dan celana dalam. Aku kembali mengelus dadanya. SEkarang aku sedikit meremasnya. Sensasinya benar-benar luar biasa. Dia mendesis. Kepalaku berdentum-dentum. Jantungku berdebar sangat keras. “Buka,” bisikku lirih. Mungkin tidak terdengar. Tapi aku tidak mau mengambil resiko terdengar. Apalagi oleh suaminya yang hanya duduk 50 cm di seberangnya. Ternyata dia mendengar. Dia berhenti mengelus penisku, membungkukkan sedikit badannya, dan kemudian berusaha melepas kait BHnya di belakang. Agak lama dia membukanya. Selagi dia membuka BHnya, pelahan aku menarik ritsleting celanaku ke bawah. Pelaaan sekali. Setelah itu, aku memelorotkan celana dalamku. Tidak melorot sih sebenarnya. Cuman mengaitkan kolornya ke bagian bawah penisku. Tidak nyaman memang. Tapi sekarang penisku bisa bebas mengacung menunjuk langit. Menanti elusannya. Sepertinya kait BHnya sudah lepas. Tangan dia sepertinya cerdas, kembali mencari sasarannya yang tadi lepas. Dan dia tidak kaget, kali ini penisku sudah tegak menjulang, keluar dari celana. Kemudian dia seperti terkejut dan kemudian menarik tangannya dan kemudian melipatnya di depan dada. Pura-pura tidur, sambil menutupi dua kancing dadanya yang sudah terbuka lebar. Sial. ada orang mau ke toilet. dia berjalan melangkah dari depan. Untung aku ada sweater yang bisa menutupi si “burung” nakal. Aah, seorang wanita. Bakalan lama nih. Jantungku berdegup keras. Lama sekali orang itu di toilet. Aku mulai tidak sabar. Penisku sudah mulai menyusut. ya iyalah, baru juga pemanasan. Kepotong deh. …. Akhirnya wanita itu lewat juga di di samping kami. Uuuh, lega. Tangan ibu itu mulai duluan, menyusup di bawah sweater, mencari “adikku” yang mulai tegang lagi. hmmm. Tangannya sungguh mulus, dan sentuhannya, benar-benar nikmat. Dia tahu betul cara merangsang penis dengan sentuhan. Sentuhan itu ringan, seperti melayang. Dia tidak meremas, atau menggosok terlalu keras. semuanya serba ringan dan melayang. Dan itu membuatku melayang. Tanganku juga tidak mau kalah, seperti mempunyai mata sendiri yang bergerak mencari sasarannya. Si bukit kembar yang kenyal. Dan tangan itu menemukan sasarannya. Dada itu benar-benar lembut. Mulus tak bercela. Aku meresapi setiap jengkal usapan tanganku di dadanya. Meremas pangkal dadanya. Memilin putingnya. Putingnya. Putingnya runcing, ukurannya luar biasa, sepanjang buku jari telunjukku. Dan keras. Sangat keras. Sperti penis kecil. Aku memilinnya. lagi. Dan dia mendesis. “jangan keras-keras,” bisiknya sangat lirih. AKu mengerti. Aku meremas, memilin, mengelus tanpa henti. Benar-benar nikmat. Tapi tetap ada yang kurang. Kami berdua tidak terpuaskan. Penisku tetap tegang luar biasa. Dan rasanya mulai sakit sekarang. berdenyut-denyut ga karuan. Tangannya masih tetap mengelus penisku, tapi sungguh, tangan itu tidak mampu membuat aku nikmat terus-menerus. Dia mengerti hal itu. “Ke bawah ….,” bisiknya sambil mengarahkan tanganku yang tadi ada di dadanya ke arah bawah. Aku langsung tanggap. Tanganku berubah posisi, mengelus pahanya yang tertutup kain jeans. Tidak berasa memang. Tapi dari gerakan tubuhnya aku tahu, dia sangat terangsang. Dia berulangkali menggerakkan tubuhnya, seolah menikmati betul elusan tanganku di pahanya. Pelan-pelan aku naik sedikit ke atas, tepat di gundukan di bawah pusar itu. Dia menahan tanganku. “Jangan … “ Aku nekat. “Jangan …” Ok. Aku turuti. Aku kembali mengelus pahanya. Kali ini tanganku lebih berani. Kupegang ujung roknya dan kunaikkan sedikit ke atas. Dia tidak menolak. Aku kembali mengelus pahanya. Hhhm, sungguh mulus. Benar-benar mulus. Aku merasakan bulu-bulu halus di telapak tanganku. Dia terengah-engah. Tangannya sejak dari tadi berhenti mengelus penisku. Tak apa. lebih baik begitu daripada menyiksa “adikku” yang sudah tegang luar biasa. Aku tiba-tiba menghentikan elusanku dan menarik tanganku. Kemudian memandang ke arah dia. Matanya bertanya. Menanyakan mengapa aku menghentikan itu. “Aku mau itu,” bisikku mendekat di telinganya, sambil menunjuk ke arah gundukan tempat vaginanya berada. Dia menggeleng. Aku kemudian berpura-pura tidur. Memejamkan mata. Lama sekali. Mungkin 5 menit, mungkin kurang dari itu. Tangannya menarik tanganku dan mengarahkannya ke tempat yang aku inginkan. Hehehehe, aku menang. Dia tidak tahan. Tanganku sudah berada tepat di atas gundukan itu. Dia membuka kancing bajunya tepat di area itu. Tanganku bergerak mencari celana dalamnya. Dapat. Jelas, ini sutra. Atau Satin? aku tidak peduli. bahan kain celana dalamnya halus sekali. aku merabanya. memastikan. Terus ke bawah, dan kutemukan apa yang kucari. Sesuatu itu sudah basah. Pasti basah, karena aku merasakannya dengan tanganku. Tanganku berhenti di situ. Merasakan bentuknya. Sedikit bergelombang. Aku merasakan lipatan vertikal. Bulu-bulu halus di sekitarnya. Cukup tebal. dan sangat basah. Aku tersenyum kembali. Penuh kemenangan. Jari tengahku kemudian mengelus lipatan basah itu. Pelan, tapi sedikit menekan. Dia mendesis. Oh tidak. Dia melenguh. Tetap memejamkan matanya. Aku makin berani. Celana itu aku pegang elastisnya. dan aku turunkan ke bawah. Dia memegang tanganku. Aku tetap berkeras. Dia menyerah. Kembali jari tengahku mencari tempat tadi. Jari itu mencari sumber kenikmatan seorang wanita. Sebuah penis kecil yang sudah amat basah. Aku menggoyangnya pelan dengan jariku. Kemudian mengelusnya. Kemudian menekannya. Tubuhnya menegang. Aku kembali mengelusnya. Pelan dan sedikit menekan. Pelan dan sedikit menekan. Tempat itu terasa lebih basah daripada sebelumnya. Jariku masuk lebih ke dalam. Merasakan lipatan lain di dalam yang sangat basah. Benar-benar basah. Rongga itu seperti tidak berujung. Kemudian jariku kugerakkan. ke dalam dan ke luar. Berulangkali. Aha, aku merasakan jariku seperti tersedot ke dalam. Ada sesuatu yang mencengkeram. Dan rasa itu kembali membuatku terangsang. Aku terus menggerakkan jariku. Semakin cepat. Tiba-tiba jariku seperti ditumpahi cairan hangat. kental. Dia terengah-engah. Tubuhnya menegang. Kali ini cukup lama. Aku terus menggerakkan jariku. Dia kemudian menahan tanganku. Aku menurut. Aku memandangnya. Matanya terpejam. Seperti menghayati sesuatu. Mungkin orgasme. Dadanya naik turun, terengah-engah seperti habis lari kencang. Kancing masih terbuka. “Apa kau ..?” “Ya … . Luar biasa …,” bisiknya, memandang kepadaku. Oooh, senyumnya manis sekali. Matanya yang bulat besar memantulkan kilatan cahaya neon di luar bus. Dia memandang ke bawah tubuhku. “Kasihan ya,…” senyumnya menunjuk ke “adikku”. Ya iyalah. “adikku” tidur nyenyak sementara dia sendiri terpuaskan. Paling tidak dengan jariku. “ga papa …” Kami berdua terdiam. Menghayati momen-momen gila tadi. Kedua mata terpejam. Hawa dingin AC menyergap. Aku melirik jamku. 2 dinihari. Dan kemudian bus berhenti. cukup lama. Orang-orang sepertinya tidak peduli. tetap mereka tertidur nyenyak, padahal AC mati. Aku memandang “partner”ku. Matanya terpejam. Bajunya sudah dikancingkan. Lengkap. Aku pun bergerak membetulkan celanaku. “Jangan ….,” katanya sambil menahan tanganku yang hendak menarik ritsleting. Oh, dia ternyata melirikku. Ok. Aku menurut. Aku ingin tahu apa yang ingin dia lakukan. Aku hanya menutupnya kembali dengan sweater. Temperatur udara dalam bis mulai panas. Keringatku mulai menetes dari kening. Akhirnya bus berjalan. AC mulai berhembus lagi. Sejuk. Aku memejamkan mata lagi. “Buka matamu, awasin ….” Aku tidak mengerti. aku membuka mataku. Tiba-tiba dia membungkuk. Gilaaaa. Aku merasakan bibir mungilnya menyentuh kepala “adikku”. Ringan sekali. Aku mengerti maksudnya. Mengawasi sekeliling supaya tidak ada seseorang pun memergoki aksi gila ini. Penisku mulai hidup lagi. Gila mungkin, tapi aduuuh, memang nikmat. Kurasakan bibirnya mulai menciumi kepala penisku. Ohh, bibirnya mulai membuka dan memasukkan kepala penisku ke mulutnya. Penisku mulai masuk ke dalam mulutnya. Dan pelan-pelan mulut itu mulai menghisap. Adduh, sakit. “Jangan keras-keras …,” aku berbisik sambil membelai rambutnya. Membelai rambutnya? iya, seperti layaknya pacar saja. Dia kembali melanjutkan kulumannya. Kali ini pelan-pelan. Naik turun. Naik turun. Nikmat tak terkira. Tampaknya dia sudah sering melakukan ini. Mulutnya bagaikan sebuah mesin handal perangsang penis. Setelah selesai menghisap, dia berhenti sebentar, dan kemudian menjilat bagian bawah kepala penisku. Tidak cuma menjilat, lidahnya juga bergetar ketika bergerak menyusuri daging itu. “Ooohhh ..,” kali ini aku terpaksa harus melenguh. Ini nikmat sekali. Dia tahu sekali kelemahan “adikku”. Bagian itu kemudian digigitnya dengan bibirnya. Siall, makin nikmat. Lagi-lagi digigitnya dengan bibirnya. Kalau begini terus, aku pasti tak tahan. Gelliiii. Kemudian mulutnya kembali mengulum. Naik turun. Yang aku heran, penisku bisa masuk semua ke mulutnya. Wooa, sensasinya benar-benar luar biasa. Telaten sekali dia. Mulutnya kemudian berpindah ke …. bolaku. Menciumnya sebentar, kiri dan kanan, dan kemudian memasukkannya ke dalam mulutnya. Ohhhh….. . Ketika mengulum bolaku, kurasakan lidahnya menari-nari di dalam mulutnya. Aku yang ga telaten. Kurasakan nikmatku semakin memuncak. Tidak tahan lagiiiiiiiii ….. “Aku mau ….” Mulutnya berpindah ke kepala penisku. Mengulumnya lagi. naik turun. Tangannya mengocok pangkal penisku. Pelan tapi erat. “Aaaahhhhh …” Ujung penisku berkedut. Sekali. Kurasakan aliran sperma ke mulutnya. Dua kali. Tiga kali. Empat kali. Selama itu pula mulutnya tetap mencengkeram kepala penisku. Aku ejakulasi. Di dalam mulut seorang ibu. Orang asing. Aku bahkan tidak tahu namanya. Dia memandangku. Tatapan itu …. “Makasih ….,” hanya itu yang terlontar dari mulutku. Dia bangkit, kemudian tersenyum kepadaku. Sekilas kulihat bekas sperma di pinggir bibirnya. Aku mengangkat tanganku, membersihkannya. Kami berdua terpejam. Pagi menjelang. Orang-orang sudah sibuk ngobrol. Isi bus kembali ramai. Aku? masih terlelap. Atau pura-pura? Setelah kejadian malam tadi, aku sama sekali tidak berani untuk menatap ibu di sampingku. Bahkan mengajak bicara pun tidak berani. Kurasa dia juga begitu. Kudengar dia sibuk dengan anaknya, sambil bicara dengan suaminya seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa antara aku dan dia. Sepanjang jalan ku membuang muka, menatap pemandangan di luar jendela bus. Pukul Orang-orang sudah mulai turun bus. Sudah sampai Sedayu. Berarti sebentar lagi masuk kota. Keluarga di sampingku bangkit. Oh, mereka mau turun. “Mas, duluan, mas …,” kata suaminya ramah, ditimpali ibu itu. Aku terpaksa menoleh ke arah mereka. Baru kusadari sekarang. Ibu itu sangat manis. Aku merasa berterimakasih padanya. “Oiya, monggo monggo,” sahutku. Mereka turun dari bus. Bus semakin sepi mendekati terminal Giwangan tempat tujuanku. The best list of Top 21+ Night Bus Traveling Sex Stories added for who looking erotic story in weekend rush bus sex Stories Hi friends this is Ajmal. 22 years old studying in Ernakulam, Kerala. I stay in a hostel. This is the story about my first sexual adventure that happened a few months back. I go home almost every weekend by train. But that day I learned that my usual train was canceled. I was disappointed but I decided to go home anyway and take the bus. I got to the bus station a bit early and got in and sat in a window seat. It was a KSRTC bus to Thrissur. The bus was almost full and about to start. I was sitting alone and no one was beside me. All of a sudden, this girl entered the bus. She was of my age, fair complexion, tall and a lovely figure. She was wearing a sleeveless dress and you could see she had some well-shaped tits that stuck to her tight clothing. She looked around and noticed all the ladies seats were full. At this moment, I was hoping that she’d make her mind up to sit beside me. I was sitting just behind the ladies seat. I stared through the window but I was only thinking about her. Now you all would’ve guessed what happened next. She came over and asked me if I was expecting anyone. I said no and she sat beside me. I think it’s due to the fact that I was nearer to the front or all the other empty seats were beside old men. I was feeling joyful anyway. She also took the ticket from Kochi to Thrissur. So I got a subject to start the conversation. She said her name was Anjana name changed. I asked what she was studying, where she stayed, where’s her home in Thrissur, about her family, stuff like that. We chatted about casual stuff for some minutes. She was very friendly and talkative. I started liking her more and more. Then it began to rain heavily and we had to close the windows. It was dark inside and the bus started to become more and more crowded. Then she started leaning forward and rested her head on the front seat. I asked her if she was okay and she replied she got a headache. I offered her my tiger balm. She took it and applied and continued to rest with her head down. After 5 minutes she got her head up and started sleeping with her head to the back of our seat. I don’t know if she was sleeping or trying to sleep. But her eyes were shut. I had started to listen to music the moment her headache started, thinking to let her rest. After some time, she began to lean toward me resting her head on my shoulders. It was unintentional. She immediately woke up and got her head back to the seat. It happened 3-4 times. I told her she can keep her head on my shoulders and I don’t mind. She said thanks and dozed off. I had no bad intentions and was just happy I could travel with a hot girl. Almost 20 minutes later, she got up to looked at her watch. I asked her how was she feeling. She told she’s feeling much better. I was happy and she continued to put her head on my shoulders. I noticed she was sitting much closer than before and her right arm was touching my left arm. I started to feel aroused and removed my headphones. I thought she was interested in making a move but maybe she’s scared to. I slowly held her hand and started caressing her fingers. She didn’t object and she started to tighten her grip. We were holding and rubbing each other’s arms like lovers. My dick was semi-erect by this. I slowly let go of her arms and placed it on her thighs. Her eyes were still closed but I could see she was enjoying it. I started to rub her thighs above her leggings and moved my hands to feel her pussy between them. She shivered a bit and her chin went up for a second. Oh my god, what a feeling it was. I felt its juiciness. I started to rub it from outside and she was moaning softly. She opened her eyes and I could see the lust in them. It was the first time I saw someone that way. She started removing my button and unzipping my jeans. She got to my underwear and grabbed my dick from the outside with her hand. My 6 inches was crying to get out and she whispered in my ears how long and thick it was. My dick hadn’t been that hard my entire life. I was in heaven just by her touch. She got it out and started massaging it. She said how much she loved circumcised dicks. Then I guided my hand to the bottom of her top and got it inside her top. I squeezed her boobs for a very long time. It was bigger than I thought it was. She was biting her lips and seeing it made my moves quicker. Her nipples were so erect. I can still feel it like it was yesterday. I stopped and took my arms into her panties to rub her pussy. It was already wet and clean shaved. She was moving in her seat. I asked her to control as excess movement may attract attention although the bus was crowded. She started to stroke my dick meanwhile enjoying my pussy massage. I wanted to lick her pussy so bad. But there was no way I could’ve done that on that bus. We both cummed in our clothes and wiped it with tissues she had. She took some of my cum in her hands and licked it. We closed our dresses but continued to enjoy each other’s body until our journey completed. It was the best journey of my life.