ReaksiEksoterm & Endoterm. Selamat Datang dan Selamat Belajar di Wardaya College! Di sini, kamu akan belajar tentang Reaksi Eksoterm & Endoterm melalui latihan soal interaktif dalam 3 tingkat kesulitan (mudah, sedang, sukar). Apabila materi ini berguna, bagikan ke teman atau rekan kamu supaya mereka juga mendapatkan manfaatnya.
ReaksiA + B C mempunyai harga laju reaksi a mol/L .dt pada suhu 40°C. Jika reaksi itu berlangsung pada suhu 10°C dan 130°C maka laju reaksinya adalah 326. 9a dan 3a 327. 6a dan 9a 328. 13a dan 9a 329. 6a dan 13a 330. 27a dan 13a 331. Kunci Jawaban: C 332. Pembahasan: 333. Menggunakan skala 334.
Darigambar tersebut di atas dapat kita simpulkan bahwa . Jawaban D Poin 2 A. Reaksi 1 dan 2, energy berpindah dari lingkungan ke system B. Reaksi 2 dan 3, energy berpindah dari system ke lingkungan C. Reaksi 1 dan 4, energy berpindah dari lingkungan ke sistem D. Reaksi 2 dan 4, energy berpindah dari lingkungan ke sistem
TATACARA PERENCANAN KETAHANAN GEMPA UNTUK JEMBATAN JALAN RAYA SNI 03-2833-1992 RUANG LINGKUP Tata cara ini memuat pedoman dasar untuk perhitungan gempa secara statik ekuivalen untuk jembatan permanen yang mempunyai panjang maksimum 200 meter atau jembatan dengan bentang utama maksimum 200 meter yang menumpu di atas pilar-pilar yang maksimum tingginya 30 meter.
Entalpizat hasil reaksi lebih besar daripada entalpi zat yang bereaksi, sehingga perubahan entalpinya bernilai positif. Berdasarkan uraian teraebut, secara umum diagram tingkat energi reaksi eksoterm dan endoterm dapat digambarkan sebagai berikut. Reaksi 1 memiliki entalpi reaksi berharga negatif, artinya reaksi ini termasuk reaksi eksoterm.
Menentukanreaksi eksoterm atau endoterm berdasarkan diagram tingkat 3.4.4. Menjelaskan perubahan entalpi standar untuk berbagai reaksi. Materi o Reaksi eksoterm dan reaksi endoterm Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat ! 1. 2. Perhatkan gambar di bawah ini! Dari gambar di atas tunjukkan yang termasuk reaksi eksoterm dan reaksi endoterm! 3.
Jadi reaksi tersebut termasuk reaksi . Reaksi antara Ba(OH) 2. dengan NH. 4. Cl. Siswa dengan teliti dapat mengidentifikasi reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan diagram tingkat energi. Siswa dengan cermat dapat menentukan H reaksi berdasarkan hukum Hess.
Perubahanentalpi reaksi hanya tergantung pada keadaan awal dan akhir sistem. Bukan tahap atau jalan yang ditempuh. Perubahan entalpi ini juga merupakan penjumlahan entalpi reaksi dari setiap tahap. Dengan demikian hukum Hess dapat digunakan untuk menghitung ΔH reaksi berdasarkan reaksi-reaksi lain yang ΔH-nya sudah diketahui. Contoh Soal : 1.
Kalaudikaji dari konsep keterlibatan elektron, reaksi tersebut termasuk reaksi oksidasi. Kalau ditinjau dari serah terima elektron, kemungkinan kalian akan bingung memahaminya. baik dalam pereaksi maupun hasil reaksi. Berdasarkan diagram tersebut dapat disimpulkan bahwa atom S mengalami kenaikan biloks dari +4 menjadi +6, peristiwa ini
Karenapada diagram tersebut, entalpi produk lebih banyak dari entalpi reaktan. Hal tersebut merupakan ciri - ciri dari reaksi endoterm. Pada reaksi endoterm, kalor yang diserap dari lingkungan menuju sistem, akan menyebabkan sistem memiliki lebih banyak entalpi sehingga entalpi akhir lebih banyak dari entalpi awal, atau entalpi produk lebih banyak dari entalpi reaktan.
GtSq6. - Laju reaksi adalah laju berkurangnya kosentrasi pereaksi atau laju bertambahnya konsentrasi hasil reaksi tiap satuan waktu. Secara sederhana, laju reaksi diartikan sebagai perubahan konsentrasi pereaksi reaktan atau reaksi produk persatuan waktu. Fenomena laju reaksi dalam kehidupan sehari-hari dapat berlangsung secara cepat, sedang, lambat bahkan sangat lambat. Cepat lambatnya proses laju reaksi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti dijelaskan dalam Modul Pembelajaran Kimia. 1. Konsentrasi Jika konsentrasi pereaksi diperbesar maka laju reaksinya juga akan menjadi semakin cepat. Hal ini terjadi sebab, zat dengan konsentrasi tinggi mengandung jumlah partikel lebih banyak dan rapat. Sehingga partikel satu dengan lainnya akan sering mengalami tumbukan yang mengakibatkan terjadinya reaksi kimia. 2. Suhu Reaksi kimia akan berlangsung lebih cepat pada suhu yang tinggi, sedangkan jika suhunya rendah maka reaksi kimia akn lebih lambat. Sebab, ketika suhu meningkat maka energi kinetik partikel juga semakin besar, hal ini menyebabkan gerak partikel bertambah besar. Sehingga memungkinkan terjadinya tumbukan efektif antarpartikel. Contohnya, daging sapi akan lebih awet jika disimpan di dalam lemari es freezer daripada dibiarkan pada suhu ruang dan kopi instan akan lebih mudah larut apabila diseduh dengan air panas daripada air dingin. 3. Luas Permukaan Apabila ada reaksi yang berlangsung lebih dari satu fasa, maka tumbukan antarpartikelnya terjadi di permukaan zat. Jika permukaan zat diperbanyak dengan cara memperkecil ukuran partikel, maka laju reaksi yang dihasilkan jauh lebih cepat. Dapat disimpulkan bahwa, semakin luas permukaan zat pereaksi maka frekuensi tumbukan semakin sering terjadi, sehingga laju reaksinya juga akan berlangsung lebih cepat. Contohnya, serbuk gula akan lebih cepat larut dalam air daripada bongkahan gula. Katalis atau katalistor adalah zat yang ditambahkan untuk mempercepat laju reaksi dengan cara menurunkan energi aktivasi tanpa mengalami perubahan hingga akhir proses. Contoh, dekomposisi amoniak dan alkohol menggunakan logam platinum serta konversi pati menjadi gula glukosa dengan asam atau enzim. Infografik SC Konsep Laju Reaksi. Rumus Persamaan Laju ReaksiMenurut Modul terbitan Kemendikbud, konsep laju reaksi kimia untuk persamaan reaksi A → B dirumuskan menjadi rA= - [A]/t atau rB= + [B]/t dimana rA = laju reaksi berkurangnya zat A atau reaktan mol/L/srB = laju reaksi bertambahnya zat B atau produk mol/L/st = perubahan waktu Selain itu, laju reaksi dalam suatu sistem homogen pada suhu tertentu ternyata juga berbanding lurus dengan kosentrasi reaktan dan tetapan laju k, sehingga hukum laju reaksinya dapat dinyatakan sebagai berikut X → ProdukV = k. X Untuk reaksi yang menggunakan lebih dari satu pereaksi, maka hukum lajunya dituliskan xA + yB → Produk V = k [A]x [B]y dimana V = Hukum laju, yakni fungsi semua pereaksi yang menentukan laju reaksi k = Tetapan reaksi yang dipengaruhi suhu dan katalis [A] = konsentrasi zat A[B] = konsentrasi zat Bx = orde reaksi zat Ay = orde reaksi zat Bx + y = Orde reaksi total Orde ReaksiOrde reaksi menyatakan besarnya pengaruh konsentrasi pereaksi pada laju reaksi. Orde reaksi tidak dapat ditentukan hanya dari persamaan reaksi, tetapi dapat juga ditentukan menggunakan beberapa cara, seperti 1. Jika tahap-tahap reaksi elementer diketahui, maka orde reaksi sama dengan koefisien reaksi tahap paling lambat 2. Jika tidak diketahui tahap-tahap elementernya, maka orde reaksi ditentukan melalui eksperimen. Contoh persamaan laju reaksi berdasarkan hasil eksperimen adalah • Reaksi kimia H2q + I2q → 2HIq Hasil eksperimen orde reaksi H2 1, orde reaksi I2 1 Persamaan laju reaksi V = k [H2] [I2] • Reaksi kimia NO2g + COg → CO2g + NOg Hasil eksperimen orde reaksi NO2 2, orde reaksiCO 0 Persamaan laju reaksi V = k [NO2]2 Berikut ini beberapa orde reaksi yang umum terdapat pada persamaan reaksi a. Reaksi Orde Nol, jika laju reaksinya tidak dipengaruhi oleh konsentrasi pereaksi. b. Reaksi Orde Satu, apabila besar laju reaksinya berbanding lurus dengan besarnya konsentrasi pereaksi. c. Reaksi Orde Dua, jika konsentrasi pereaksi dinaikkan 2 kali semula, maka laju reaksinya akan meningkat sebesar 22 atau 4 kali semula. Dan apabila dinaikkan 3 kali semula, maka laju reaksinya menjadi 32 atau 9 kali semula. Contoh Soal Laju Reaksi1. Laju reaksi A + B → AB dapat dinyatakan sebagai... a. Penambahan konsentrasi AB tiap satuan waktub. Penambahan konsentrasi A dan B tiap satuan waktuc. Penambahan konsentrasi A, B dan AB tiap satuan waktud. Pengurangan konsentrasi AB tiap satuan waktue. Pengurangan konsentrasi A, B dan AB tiap satuan waktuJawaban Laju reaksi diartikan sebagai laju bertambahnya kosentrasi produk atau berkurangnya kosentrasi reaktan tiap satuan waktu. Pada reaksi A + B → AB tersebut, dapat diketahui bahwa dengan bertambahnya waktu reaksi, jumlah partikel A dan B semakin berkurang, sedangkan jumlah partikel AB justru bertambah. Maka jawaban yang benar adalah a Penambahan konsentrasi AB tiap satuan waktu. 2. Tentukan laju reaksi pereaksi dan produk jika dalam suatu percobaan gas ozon O3 bereaksi dengan gas etena C2H4 menurut reaksiC2H4 g + O3 g → C2H4O g + O2 g Jawaban Laju reaksi pereaksi,V C2H4 = - [𝐶2𝐻4]/𝑡 atau V O3 = - [𝑂3]/𝑡Laju reaksi produk,V C2H4O = + [𝐶2𝐻4𝑂]/𝑡 atau V O2 = + [𝑂2]/𝑡 3. Reaksi 2 NO g + 2H2g → N2g + 2H2O gMempunyai data percobaan sebagai berikut [NO], Molar [H2], Molar Laju Reaksi, M/ detik0,30 0,05 1,6 x 10-20,30 0,15 4,8 x 10-20,10 0,25 5,0 x 10-30,20 0,25 2,0 x 10-2 Tentukan orde reaksi dan hukum lajunya! Penyelesaian Dari persamaan reaksi kita dapat memperoleh rumus persamaan lajureaksinya adalah v = k [NO]x [H2]y Pada [NO] tetap, maka dapat diperoleh orde reaksi pereaksi H2, yaitu V2/V1 = k [NO]2x [H2]2y / k [NO]1x [H2]1yV1 4,8 10-2/ 1,6 10-2= k 0,30x 0,15y/ k 0,30x 0,05y3 = 3y y=1 Jadi orde reaksi terhadap H2 adalah 1 Pada [H2] tetap, maka dapat diperoleh orde reaksi pereaksi NO, yaitu V4/V3 = k [NO]4x [H2]4y/ k [NO]3x [H2]3y 2,0 10-2/ 5,0 10-3 = k 0,20x 0,25y/ k 0,10x 0,25y 4 = 2xx=2Jadi orde reaksi terhadap NO adalah 2 Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh orde reaksi adalah x+y=2+1=3Sehingga hukum laju reaksinya adalahv = k [NO]x [H2]yv = k [NO]2 [H2] Baca juga Rangkuman Fisika GLB-GLBB Gerak Lurus Kecepatan-Percepatan Konstan Rangkuman Fisika Kecepatan dan Kelajuan Perbedaan, Arti, dan Rumus - Pendidikan Kontributor Dewi RukminiPenulis Dewi RukminiEditor Yandri Daniel Damaledo
KimiaKimia Fisik dan Analisis Kelas 11 SMATermokimiaEnergi dan KalorPerhatikan diagram tingkat energi tersebut termasuk ke dalam reaksi ....A. endoterm, karena H pereaksi =H hasil reaksi, energi berpindah ke sistem dan delta H>0 B. endoterm, karena H pereaksi >H hasil reaksi, energi berpindah ke sistem dan delta H0 D. eksoterm, karena H pereaksi >H hasil reaksi, energi berpindah ke sistem dan delta HC3H8g+5O...0230Yang disebut kalor pembentukan adalah kalor reaksi dari ...
T9/03/2016 Mendeskripsikan perubahan entalpi suatu reaksi, reaksi eksoterm, dan reaksi endoterm. Menjelaskan hukum/azas kekekalan energi Membedakan sistem dan lingkungan Membedakan reaksi yang melepaskan kalor eksoterm dengan reaksi yang menerima kalor endoterm melalui percobaan Menjelaskan macam-macam perubahan entalpi. Dilaboratorium larutan HCl direkasikan dengan larutan KOH dalam sebuah tabung reaksi. Sistem dalam percobaan tersebut yaitu . . . . . A. Larutan HCl dan larutan KOH B. Laboratorium dan larutan HCl C. Tabung reaksi dan larutan HCl D. Tabung reaksi dan larutan KOH E. Laboratorium dan larutan KOH Sistem = bagian tertentu dari alam yang mendapat pusat perhatian Lingkungan = Segala seuatu yang berada diluar sistem Pada reaksi antara HCl dan KOH dalam tabung reaksi, yang ingin kita lihat atau perhatikan adalah apa yang akan terjadi jika kedua zat tersebut direkasikan. Berarti HCl dan KOH adalah sistem sementara tabung reaksi dan laboratorium tempat berlangsungnya reaksi adalah lingkungan. Dalam kimia, yang menjadi sistem umumnya selalu zat yang akan bereaksi. Suatu rekasi kimia digambarkan dengan diagram reaksi berikut. Reaksi kimia yang terjadi merupakan reaksi . . . . . Pada gambar saya beri nomor agar lebih mudh menjelaskannnya 1. keadaan awal rekasi reaktan entalpi reaktan 2. energi aktivasi yaitu energi minimum yang dibutuhkan oleh dua zat yang dapat bereaksi. 3. keadaan akhir reaksi produk entalpi produk Dari gambar terlihat bahwa entalpi rekatan entalpi produk endoterm Salah satu ciri rekasi eksoterm adalah . . . . . A. terjadi penurunan suhu B. perubahan entalpi positif C. reaksi memerlukan kalor D. berlangsung tidak spontan E. Terjadi perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan Ciri – ciri rekasi eksoterm Adanya peningkatan suhu Entalpi produk lebih kecil dibandingkan dengan entalpi rekatan sehingga harga = – Reaksi berlangsung spontan karena tidak menyerap energi, melainkan melepaskan energi/ kalor dari sistem ke lingkungan Pernyataan yang benar tentang persamaan termokimia A. kalor pembentukan sebesar – 435 kJ B. kalor pembakaran 2 mol CaO sebesar – 870 kJ C. Pada pemebentukan diperlukan kalor sebesar 435 kJ D. dalam penguraian 1 mol , 435 kJ kalor mengalir dari lingkungan ke sistem . E. dalam pembentukan 1 mol CaO, 435 kJ kalor mengalir dari sistem ke lingkungan. Dari reaksi diatas dapat diambil beberapa kesimpulan Reaksi diatas tergolong kedalam rekasi penguraian karena menguraikan senyawa kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana CaO dan Jumlah yang diuraikan adalah 1 mol lihat koefisien reaksi, jika 1 berarti satu mol, 2 berati dua mol dan seterusnya Dari data perubahan entalpi yang bernilai +, dapat diketahui bahwa reaksi tergolong endoterm dimana untuk menguraikan 1 mol dibutuhkan jalor sebesar 435 kJ karena energi mengalir dari lingkungan ke sistem = reaksi membutuhkan kalor Perhatikan gambar berikut! Terjadinya rekasi endoterm ditunjukkan oleh gambar nomor . . . . . Ciri – ciri rekasi endoterm Terjadinya penurunan suhu umumnya Entapi produk lebih besar dibandingkan dengan entalpi reaktan sehingga harga = + Reaksi berlangsung tidak spontan karena sistem menyerap energi dari lingkungan , baru kemudian reaksi dapat berlangsung, dengan kata lain reaksinya membutuhkan kalor Pada soal diatas, disinggung ciri cir reaksi endoterm jika dilihat dari perubahan suhu, dimana umumnya reaksi endoterm menunjukkan perubahan suhu. Jadi gambar yang termasuk reaksi endoterm adalah 1 dan 2. Perhatikan persamaan reaksi kimia berikut ! Berdasarkan persamaan reaksi tersebut, grafik yag menunjukkan proses reaksinya adalah . . . . . Untuk membuat grafik kita tentukan terlebih dahulu Reaktan = Produk = Arah panah reaksi dari reaktan ke produk jadi option B, C dan D adalah salah, karena arah panah reaksi tidak sesuai dengan persamaan reaksi yang diberikan reaksi = Negatif - artinya entalpi produk lebih kecil dibandingkan dengan entalpi reaktan > Grafik yang sesuai dengan ciri ciri diatas adalah yang A. Diagram entalpi pembakaran glukosa sebagai berikut Pernyataan yang benar mengenai jenis reaksi tersebut adalah . . . . A. Reaksi eksoterm karena terjadi perpindahan energi dari lingkungan ke sistem B. Reaksi eksoterm karena terjadi perpindahan energi dari sistem ke lingkungan C. Reaksi endoterm karena terjadi perpindahan energi dari sistem ke lingkungan D. Reaksi endoterm karena terjadi perpindahan energi dari lingkungan ke sistem E. reaksi eksoterm karena tidak terjaddi perpindahan energi dari sistem ke lingkungan. Dari diagram pada soal bisa kita dapatkan kesimpulan. 1. Arah panah reaksi dari ke , berarti reaktan = , dan produk = . 2. entalpi reaktan lebih besar dibandingkan dengan entalpi produk > sehingga Dari ciri ciri diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa reaksi tergolong eksoterm dimana kalor mengalir dari sistem ke lingkungan. Reaksi pembakaran gas hidrogen ditunjukkan dengan persamaan termokimia sebagai berikut. Apabila reaksi mebutuhkan 20 gram oksigen, kalor yang dihasilkan sebanyak . . . . kJ. Reaksi pembakaran gas hidrogen Agar lebih mudah koefisien 1/2 pada kita hilangkan dengan cara mengali koefisien semua zat yang ada pada persamaan reaksi diatas termasuk harga nya dengan 2, hasilnya Dari reaksi kita bisa lihat bahwa untuk mebakar 2 mol dilepaskan kalor sebesar 574,6 kJ. Jika pada saat reaksi oksigen yang dibutuhkan adalah 20 gram, maka n = gr/ Mr = 20 / 32 = 0,625 mol n yang bereaksi = 2 x n = 2 x 0,625 = 1,25 mol Pada pembakaran 1,25 mol dilepaskan kalor Perhatikan gambar berikut ! Peristiwa yang merpuakan reaksi endoterm adalah . . . . . Reaksi endoterm adalah reaksi yang umumnya melihatkan terjadinya penurunan suhu. Dari gambar jelas yang mengalami penurunan sushu adalah gambar nomor 3 dan 4 Persamaan temrokimia reaksi pembentukan gas hidrogen bromida ditunjukkan dengan reaksi berikut. Beberapa pernyataan tentang reaksi tesebut dalah sebagai berikut. 1. Reaksi tersebut merupakan reaksi endoterm 2. Kalor dilepaskan ketika molekul HBr terbentuk 3. Pada pembentukan 2 mol gas HBr dilepaskan kalor sebesar y kJ 4. Diperlukan kalor untuk memutus ikatan hidrogen dan brom Dari reaksi didapatkan kesimpulan Reaksi tergolong eksoterm karena reaksi bertanda negatif Kalor mengalir dari sistem ke lingkungan adamnya pelepasan kalor saat terjadinya reaksi Jumlah HBr yang dibentuk adalah 2 mol dengan melepas kalor sebesar y kJ Jika reaksinya dibalik, maka ini adalah reaksi penguaraian molekul HBr yang tergolong reaksi endoterm. reaksinya Dimana untuk menguraikan 2 mol HBr memutus ikatan H dan Br pada molekul HBr dibutuhkan kalor = + sebesar y kJ/mol Dengan pembahasan diatas, kalian pasti sudah mengerti apa yang dimaksud dengan sistem, limgkungan, reaksi eksoterm, reaksi endoterm, persamaan termokimia, membuat grafik diagram tingkat energi reaksi dan perubahan entalpi. Orang yang belajar adalah orang mampu mengaplikasikan ilmunya untuk menjawab soal soal lain berkaitan dengan konsep yang ia pelajari. Berikut saya berikan 5 buah soal essay sebagai tambahan untuk kalian bisa belajar dan lebih paham tentang materi ini Diketahui persamaan termokimia berikut ini Apabila reaksi tersebu berada dalam gelas beaker 500 mL, sebutkan c. Diagram tingkat energinya Jelaskan yang dimaksud dengan reaksi eksoterm dan endoterm disertai 2 buah contoh masing masingnya! Tentukan reaksi reaksi berikut termasuk reaksi eksoterm atau endoterm! a. b. c. d. e. Perhatikan diagram tingkat energi berikut! Berdasarkan diagram tingkat energi tersebut tentukan jenis reaksinya! Sebanyak 1 mol padatan perak bereaksi dengan 1/2 mol gas klorin membentuk 1 mol perak klorida. Pada reaksi ini terjadi perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan sebesar 127 kJ. a. Tentukanlah jenis reaksi pada reaksi tersebut b. Tuliskanlah persamaan termokimianya! Terimakasih sudah membaca dan berkomentar apada postingan ini. Jangan lupa dishare ya…..dan baca juga turorial menjawab soal materi lainnya di blog ini….. Bantu Orang Untuk Temukan Artikel Ini Lewat Tombol Share Di Bawah Ini Source